Ibadah Minggu, 23 Agustus 2020
Oleh Pdt. Nyoman Widiantara (Perhimpunan Keluarga Kharis)
Ada tiga mata yang terlibat dalam Yoh. 9:1-7. Pertama, mata Si Orang Buta, yang memiliki keterbatasan fisik dan menderita. Kedua, mata murid-murid, yang menggunjingkan penderitaan yang dialami oleh orang buta itu. Ketiga, mata Tuhan Yesus, yang memulihkan orang buta itu secara psikis dan fisik. Secara psikis, orang buta itu merana karena “tuduhan” murid-murid. Namun, perkatan Tuhan Yesus (ay. 3) menghibur hatinya.
Adakah “orang-orang buta” di sekitar kita, yang sedang menderita? Lakukanlah sesuatu untuk meringankan penderitaan mereka. Mungkin saat ini kita juga sama-sama sedang menderita sehingga merasa tidak sanggup menolong orang lain. Tetapi perhatikan, sebelum peristiwa ini pun, Tuhan Yesus juga mengalami kejadian yang tidak mengenakkan. Dia dilempari batu dan diusir dari bait Allah (Yoh. 8:59), rumah-Nya sendiri.
Tidak perlu harus berupa “hal-hal besar,” lakukan saja apa yang bisa kita lakukan. Misalnya, berkirim WA kepada dokter kenalan kita, yang saat ini pasti sedang sangat sibuk. Atau, bergotong royong membagikan makanan untuk saudara seiman maupun orang-orang di sekitar gereja. Ingat, kesempatan seperti sekarang ini tidak akan selalu terbuka.
Bagaimana jika pada saat ini kita justru sedang merasa seperti orang buta dalam kisah ini? Menurut penelitian, jika manusia berada dalam gravitasi nol (keadaan tanpa bobot, seperti di luar angkasa), maka itu justru akan merusak kondisi tubuh. Jadi, beban itu perlu. Beban yang kita alami pada saat ini justru bisa menjadi jalan untuk memuliakan Tuhan. Bawalah beban itu ke kolam Siloam (Siloam artinya: “Yang diutus,” seperti juga gelar untuk Tuhan Yesus). Walaupun mungkin keadaan tidak berubah, namun Tuhan tetap bisa berkarya di dalamnya.
REFLEKSI
Allah tidak akan mengizinkan penderitaan datang dalam hidup kita tanpa memiliki rencana spesifik untuk mendatangkan berkat besar yang dihasilkan dari penderitaan tersebut (Pdt. Peter Marshall, 1902-1949).
PERTANYAAN UNTUK DIRENUNGKAN
- Apa berkat Tuhan yang bisa Anda rasakan dari beban hidup saat ini? Berdoalah memohon hikmat dari Tuhan untuk merenungkan pertanyaan ini.
- Perhatikan orang-orang yang kita kenal. Apa saja yang bisa kita lakukan untuk menjadi berkat bagi mereka pada saat ini? Lakukanlah itu!
AYAT ALKITAB PENDUKUNG
1 Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya. 2 Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: “Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?” 3 Jawab Yesus: “Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia. 4 Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja. 5 Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia.”6 Setelah Ia mengatakan semuanya itu, Ia meludah ke tanah, dan mengaduk ludah-Nya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi 7 dan berkata kepadanya: “Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam.” Siloam artinya: “Yang diutus.” Maka pergilah orang itu, ia membasuh dirinya lalu kembali dengan matanya sudah melek. (Yoh. 9:1-7)
Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah. (Yoh. 8:59)