Bertekun dalam Iman (Kol. 1:21-23)

Penutup Tahun, 31 Desember 2020

Pdt. Daud Soesilo (GBT Kristus Pelepas Malang)

Kolose adalah sebuah kota di Asia Kecil. Jemaat di Kolose didirikan oleh Epafras (1:7; 4:12; Flm. 1:23). Paulus mendengar bahwa di dalam jemaat Kolose terdapat guru-guru palsu. Mereka mengajarkan bahwa untuk mengenal Allah dan diselamatkan dengan sempurna, seseorang harus menyembah roh-roh yang menguasai alam. Kemudian, harus juga mengikuti tradisi nenek moyang. Paulus menulis surat ini untuk menentang ajaran-ajaran keliru seperti ini.

Intisari surat ini adalah Yesus Kristus sanggup membawa keselamatan yang sempurna dan ajaran-ajaran-Nya cukup. Hanya dengan bersatu dengan Kristus, dunia memiliki harapan untuk diselamatkan. Berdasarkan pribadi dan karya Kristus, Paulus memaparkan pengaruhnya bagi para pembaca. Sebelum mengenal Kristus, mereka jauh dari Allah (ay. 21). Kemudian, karya Kristus mendamaikan mereka dengan Allah dan tujuannya supaya mereka tidak bercacat cela (ay. 22). Keteguhan dalam mengikuti Injil merupakan syarat supaya seseorang tetap diselamatkan (ay. 23). Bentuk kata bertekun (Yun. epimenō; ay. 23) dalam bahasa Yunaninya menyatakan bahwa Paulus ingin para pembaca suratnya untuk tetap bertekun (BIMK: “harus tetap setia”) dalam iman.

Terdapat beberapa pelajaran dalam bagian ini. Pertama, melayani siapa saja sesuai panggilan Tuhan. Tugas dan panggilan kita berbeda-beda (1Kor. 3:6). Seperti halnya Paulus yang melayani jemaat di Kolose walaupun bukan dia yang mendirikannya, maka kita juga tidak boleh memilih-milih orang yang kita layani. Kedua, tetap melayani walau kita sendiri terisolasi. Paulus tetap melayani walaupun dari tempat yang jauh dan sedang berada dalam penjara. Ketiga, berdasarkan Alkitab, bukan tradisi. Guru yang benar mengajarkan yang alkitabiah, sementara guru yang palsu hanya mengajarkan apa yang sesuai dengan tradisi. Percayalah pada Injil Yesus Kristus, jangan ditambah maupun dikurangi. Hanya dengan Injillah kita mampu bertahan dalam menghadapi setiap tantangan. Amin.

REFLEKSI

Iman bukan berarti mengetahui ke mana kita dipimpin, tetapi mengetahui dan mengasihi Siapa yang memimpin kita (Oswald Chambers)

PERTANYAAN UNTUK DIRENUNGKAN

  1. Apa yang dapat Anda lakukan untuk bertekun dalam iman pada tahun 2021?
  2. Bagaimana bertekun dalam iman mengubah cara Anda melayani?

AYAT ALKITAB TERKAIT

21 Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, 22 sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya. 23 Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya. (Kol. 1:21-23)

Semuanya itu telah kamu ketahui dari Epafras, kawan pelayan yang kami kasihi, yang bagi kamu adalah pelayan Kristus yang setia. (Kol. 1:7)

Salam dari Epafras kepada kamu; ia seorang dari antaramu, hamba Kristus Yesus, yang selalu bergumul dalam doanya untuk kamu, supaya kamu berdiri teguh, sebagai orang-orang yang dewasa dan yang berkeyakinan penuh dengan segala hal yang dikehendaki Allah. (Kol. 4:12)

Salam kepadamu dari Epafras, temanku sepenjara karena Kristus Yesus, (Flm. 1:23)

Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. (1Kor. 3:6)

About the author

Leave a Reply