Bertindak bagi Sesama dalam Konteks Pandemi (Luk. 10:25-37)

Ibadah Minggu, 14 Juni 2020

Pdt. Daud Soesilo (GBT Kristus Pelepas)

Mengasihi Tuhan dan sesama tercatat dalam ketiga Injil, namun ditempatkan dalam konteks yang berbeda-beda. Di dalam Injil Lukas, perintah ini merupakan jawaban Yesus atas pertanyaan jebakan seorang ahli Taurat mengenai bagaimana mendapat hidup kekal serta siapa sesama kita.

Perumpamaan ini menjelaskan bahwa sesama adalah orang-orang di sekitar kita tanpa memandang perbedaan karena semuanya diciptakan menurut gambar Allah. Dalam konteks wabah COVID-19 ini, kita bisa mengidentifikasikan diri dengan tokoh-tokoh yang ada pada perumpamaan ini. Apakah kita merasa seperti orang yang dirampok, yang tidak berdaya untuk menolong dirinya sendiri. Seperti Si Imam, yang karena ingin menjaga kesalehannya sehingga tidak mau menyentuh orang yang dirampok tersebut. Atau seperti Orang Samaria, yang rela menolong orang yang selama ini menjauhinya (orang Israel menganggap orang Samaria najis)?

Wabah COVID-19 membuat kita merasa babak belur. Tetapi ingat, Tuhan Yesus juga menderita sejak lahir sampai wafat-Nya. Tuhan mengerti penderitaan kita dan Dia memberikan harapan. Seperti kisah ini, Dia akan mengutus orang yang tidak kita duga untuk menolong kita.

Kita berada dalam “badai” yang sama. Namun, kita bisa memilih berada dalam “perahu” yang selalu putus asa, atau “perahu” yang tahu bahwa pertolongan akan dikirim dan bersedia menyambut dengan tangan terbuka kala pertolongan itu datang. Mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama adalah dua sisi dari sebuah mata uang. Jadi, ibadah dan kesalehan jangan dibatasi dalam tembok gereja. Keluarlah untuk menolong sesama (tidak harus berupa uang). Jadilah saksi Tuhan bukan hanya dengan kata-kata, tetapi juga dengan tindakan kita.

REFLEKSI

Selama pandemi ini, kita harus memakai masker, tetapi bukan topeng untuk menyembunyikan diri dari sesama. Kita juga harus cuci tangan, tetapi bukan lepas tangan dan acuh pada orang di sekitar kita. – Pdt. Daud Soesilo

PERTANYAAN UNTUK DIRENUNGKAN

  1. Bagaimana perumpamaan ini bisa memberi cara pandang yang baru dalam menghadapi wabah? Identifikasikan melalui tokoh-tokoh yang ada di dalamnya.
  2. Adakah orang yang perlu kita tolong dalam masa pandemi ini? Sebutkan dan mintalah hikmat pada Tuhan untuk menolong mereka dengan cara yang tepat.

AYAT ALKITAB PENDUKUNG

25 Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: “Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” 26 Jawab Yesus kepadanya: “Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?” 27 Jawab orang itu: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” 28 Kata Yesus kepadanya: “Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup.” 29 Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: “Dan siapakah sesamaku manusia?” 30 Jawab Yesus: “Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati. 31 Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. 32 Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan. 33 Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. 34 Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. 35 Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali. 36 Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?” 37 Jawab orang itu: “Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya.” Kata Yesus kepadanya: “Pergilah, dan perbuatlah demikian!” (Luk. 10:25-37)

About the author

Leave a Reply