Kemenangan Kristus yang Memampukan Kita untuk Bangkit dan Keluar dari “Tekanan Kehidupan” (Pkh. 6:1; 2Kor. 4:8-9)

Ibadah Minggu, 7 Maret 2021 (Pagi)

Oleh Pdt. Daniel Kusnindar (GBT Bethlehem Surabaya)

Banyak kemalangan yang bisa terjadi di muka bumi ini. Misalnya, bencana alam, penyakit, kejahatan, dan sebagainya. Pengkhotbah mengatakan kemalangan-kemalangan itu sangat menekan manusia (Pkh. 6:1). Tetapi di tengah tekanan yang berat itu, kemenangan Kristus akan memampukan kita untuk keluar dari itu semua (2Kor. 4:8-9). Ketika kita tidak tahu harus berbuat apa, Tuhan akan memberi jalan keluar kepada kita.

Bagaimana kita bisa keluar dari tekanan? Kita dapat belajar dari Elia. Dia pernah berdoa dan kuasa Tuhan dinyatakan secara luar biasa terhadap 450 orang nabi Baal (baca 1Raj. 18:20-40). Namun setelah itu, Izebel, permaisuri raja, memerintahkan untuk membunuh Elia. Berita ini membuat Elia takut dan lari menyembunyikan diri. Bahkan, sampai putus asa (1Raj. 19:2-4).

Tetapi apa respons Tuhan? Dia tidak memarahi Elia, tetapi malah memberi kesempatan untuk memulihkan keadaannya. Sampai dua kali, malaikat Tuhan menampakkan diri untuk menyuruh Elia makan dan minum. Itu membuat Elia memiliki kekuatan yang luar biasa sampai bisa berjalan empat puluh hari empat puluh malam sampai ke gunung Horeb (1Raj. 19:5-8).

Jika kita sedang berbeban berat, ingat untuk tidak mendengar berita-berita yang lain karena itu malah bisa melemahkan. Kita harus bangun dan “memakan” janji Tuhan, yang memberi kekuatan dan penghiburan. Setelah itu, kita harus melanjutkannya dengan “memakan” perintah Tuhan, supaya kita bisa mengetahui apa yang Tuhan inginkan untuk kita kerjakan. Lakukan tugas kita sampai akhir, seperti Elia yang taat kepada Tuhan hingga terangkat ke surga (2Raj. 2:11). Amin.

REFLEKSI

Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut. (Mzm. 46:2-3a)

PERTANYAAN UNTUK DIRENUNGKAN

  1. Apakah bedanya antara orang yang terbiasa “memakan” janji dan perintah Tuhan dengan orang yang tidak melakukannya, ketika ada tekanan hidup?
  2. Apakah selama ini Anda sudah memiliki kebiasaan untuk “memakan” janji dan perintah Tuhan? Jika belum, mulailah untuk melakukannya. Jika sudah, apa yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkannya?

AYAT ALKITAB TERKAIT

Ada suatu kemalangan yang telah kulihat di bawah matahari, yang sangat menekan manusia (Pkh. 6:1)

8 Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; 9 kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa. (2Kor. 4:8-9)

2 maka Izebel menyuruh seorang suruhan mengatakan kepada Elia: “Beginilah kiranya para allah menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika besok kira-kira pada waktu ini aku tidak membuat nyawamu sama seperti nyawa salah seorang dari mereka itu.” 3 Maka takutlah ia, lalu bangkit dan pergi menyelamatkan nyawanya; dan setelah sampai ke Bersyeba, yang termasuk wilayah Yehuda, ia meninggalkan bujangnya di sana. 4 Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: “Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku.” 5 Sesudah itu ia berbaring dan tidur di bawah pohon arar itu. Tetapi tiba-tiba seorang malaikat menyentuh dia serta berkata kepadanya: “Bangunlah, makanlah!” 6 Ketika ia melihat sekitarnya, maka pada sebelah kepalanya ada roti bakar, dan sebuah kendi berisi air. Lalu ia makan dan minum, kemudian berbaring pula. 7 Tetapi malaikat TUHAN datang untuk kedua kalinya dan menyentuh dia serta berkata: “Bangunlah, makanlah! Sebab kalau tidak, perjalananmu nanti terlalu jauh bagimu.” 8 Maka bangunlah ia, lalu makan dan minum, dan oleh kekuatan makanan itu ia berjalan empat puluh hari empat puluh malam lamanya sampai ke gunung Allah, yakni gunung Horeb. (1Raj. 19:2-8)

Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai. (2Raj. 2:11)

About the author

Leave a Reply