Minggu Adventus I: Pengharapan Akan Imanuel (Yes. 7:1-16)

Ringkasan Khotbah Ibadah Minggu, 29 November 2020 (Pagi)

Oleh Pdp. Tomy Handaka Patria (GBT Kristus Pelepas Malang)

Yesaya adalah seorang nabi yang melayani di kerajaan Yehuda sekitar abad ke-8 S.M. Namanya berarti “TUHAN (Yahweh) adalah keselamatan.” Yesaya memiliki dua orang anak, yaitu Syear Yasyub (7:3) dan Maher-Syalal Hash-Bas (8:1). Ketiga nama tersebut menyiratkan pesan utama dalam kitab ini yaitu orang yang di dalam Tuhan akan diselamatkan.

Istilah Imanuel muncul ketika kerajaan Yehuda sedang menghadapi situasi yang sulit. Pada waktu itu, Israel berkoalisi dengan Aram (Siria) untuk menghadapi Asyur. Yehuda diajak untuk bergabung namun Ahas, raja Yehuda, menolak. Oleh sebab itu, raja Israel dan raja Aram ingin menggulingkan Ahas. Mendengar kabar itu, Ahas dan rakyat Yehuda sangat ketakutan. Sampai-sampai dikatakan mereka “gemetar ketakutan seperti pohon-pohon hutan bergoyang ditiup angin” (ay. 2).

Dalam kondisi seperti itu, Yesaya diutus Tuhan untuk menguatkan Ahas (ay. 4). Koalisi antara Israel dengan Aram bisa membuat takut manusia. Tetapi bagi Tuhan, mereka tidak ada apa-apanya. Yesaya kemudian memberi tanda dalam bentuk kelahiran seorang bayi yang bernama Imanuel (artinya: “Allah ada bersama kita”, ay. 14). Tetapi Ahas menolak tawaran keselamatan dari Tuhan. Yang terjadi kemudian sungguh tragis. Asyur justru ikut menghancurkan Yehuda dan Ahas mati dalam kondisi menyembah berhala.

Ketika tertekan dalam masalah, manusia bisa menempuh segala cara. Hati-hati, cara-cara yang tidak berkenan pada Tuhan itu justru akan membuat situasi semakin rumit. Namun keyakinan akan Imanuel membuat kita berhenti menggunakan cara-cara sendiri. Bukan berhenti berusaha, tetapi berhenti menggunakan usaha yang tidak sesuai dengan firman Tuhan. Amin.

REFLEKSI

Pekerjaan Tuhan, yang dilakukan dengan cara Tuhan, tidak akan pernah kekurangan penyertaan Tuhan (J. Hudson Taylor)

PERTANYAAN UNTUK DIRENUNGKAN

  1. Jika Anda dihadapkan pada situasi seperti Ahas, solusi seperti apakah yang akan Anda ambil? Mengapa?
  2. Sebutkan contoh cara-cara penyelesaian masalah yang tidak sesuai dengan firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari!

AYAT ALKITAB TERKAIT

1 Dalam zaman Ahas bin Yotam bin Uzia, raja Yehuda, maka Rezin, raja Aram, dengan Pekah bin Remalya, raja Israel, maju ke Yerusalem untuk berperang melawan kota itu, namun mereka tidak dapat mengalahkannya. 2 Lalu diberitahukanlah kepada keluarga Daud: “Aram telah berkemah di wilayah Efraim,” maka hati Ahas dan hati rakyatnya gemetar ketakutan seperti pohon-pohon hutan bergoyang ditiup angin. 3 Berfirmanlah TUHAN kepada Yesaya: “Baiklah engkau keluar menemui Ahas, engkau dan Syear Yasyub, anakmu laki-laki, ke ujung saluran kolam atas, ke jalan raya pada Padang Tukang Penatu, 4 dan katakanlah kepadanya: Teguhkanlah hatimu dan tinggallah tenang, janganlah takut dan janganlah hatimu kecut karena kedua puntung kayu api yang berasap ini, yaitu kepanasan amarah Rezin dengan Aram dan anak Remalya. 5 Oleh karena Aram dan Efraim dengan anak Remalya telah merancang yang jahat atasmu, dengan berkata: 6 Marilah kita maju menyerang Yehuda dan menakut-nakutinya serta merebutnya, kemudian mengangkat anak Tabeel sebagai raja di tengah-tengahnya, 7 maka beginilah firman Tuhan ALLAH: Tidak akan sampai hal itu, dan tidak akan terjadi, 8 sebab Damsyik ialah ibu kota Aram, dan Rezin ialah kepala Damsyik. Dalam enam puluh lima tahun Efraim akan pecah, tidak menjadi bangsa lagi. 9 Dan Samaria ialah ibu kota Efraim, dan anak Remalya ialah kepala Samaria. Jika kamu tidak percaya, sungguh, kamu tidak teguh jaya.” 10 TUHAN melanjutkan firman-Nya kepada Ahas, kata-Nya: 11 “Mintalah suatu pertanda dari TUHAN, Allahmu, biarlah itu sesuatu dari dunia orang mati yang paling bawah atau sesuatu dari tempat tertinggi yang di atas.” 12 Tetapi Ahas menjawab: “Aku tidak mau meminta, aku tidak mau mencobai TUHAN.” 13 Lalu berkatalah nabi Yesaya: “Baiklah dengarkan, hai keluarga Daud! Belum cukupkah kamu melelahkan orang, sehingga kamu melelahkan Allahku juga? 14 Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel. 15 Ia akan makan dadih dan madu sampai ia tahu menolak yang jahat dan memilih yang baik, 16 sebab sebelum anak itu tahu menolak yang jahat dan memilih yang baik, maka negeri yang kedua rajanya engkau takuti akan ditinggalkan kosong. (Yes. 7:1-16)

About the author

Leave a Reply