Minggu Adventus II: Siapkan Jalan Bagi Tuhan (Yes. 40:1-11)

Ibadah Minggu, 5 Desember 2020 (Sore)

Oleh Ps. Yohanes Hoggie Hardiant (GBT Kristus Pelepas Malang)

Bangsa Israel seharusnya menerima hukuman dari Tuhan atas dosa-dosa mereka. Namun demikian, dalam bagian ini terlihat bahwa bangsa Israel justru menerima penghiburan. Mereka malah akan dilepaskan dari cengkeraman musuh di pembuangan dan kesalahan mereka telah diampuni (ay. 2). Kata pengampunan di dalam bagian tersebut terkait dengan darah kurban persembahan (Im. 1:4; 7:18; 19:7).

“Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN” (ay. 3) menyatakan bahwa bangsa Israel harus menyingkirkan segala hal yang merintangi kedatangan Tuhan. Bukan berarti keselamatan didapat dengan melakukan hal-hal baik. Tetapi, Tuhan mengharapkan bangsa Israel untuk menantikan Tuhan dengan penuh kesadaran dengan cara mempersiapkan kehidupan rohani setiap saat.

Tuhan menyadarkan bangsa Israel untuk memahami keadaan mereka yang tidak berdaya tanpa kekuatan dari-Nya (ay. 7-8). Sukacita yang mereka dapatkan hendaknya disebarkan kepada banyak orang (ay. 9). Tuhan datang bukan sebagai seorang hakim, tetapi sebagai penyelamat (ay. 10), yang digambarkan sebagai seorang gembala.

Dari bagian ini, kita dapat mengambil beberapa kesimpulan. Pertama, Tuhan adalah Allah yang penuh kasih. Keselamatan merupakan anugerah dari Tuhan, yang tidak menghakimi setiap dosa kita melainkan melihat kerinduan hati kita untuk datang kepada-Nya.

Kedua, Tuhan ingin kita mempersiapkan jalan bagi-Nya, terutama di dalam masa adventus (penantian) ini. Hiduplah dalam kekudusan dan penyandaran diri kepada-Nya. Selidikilah seluruh isi hati kita. Dengan menyadari dosa-dosa kita setiap hari, maka kita akan selalu bersyukur atas anugerah Tuhan. Amin.

REFLEKSI

Kita telah diampuni, maka hiduplah sesuai dengan itu! (A.W. Tozer)

PERTANYAAN UNTUK DIRENUNGKAN

  1. Apa yang bisa Anda lakukan untuk mempersiapkan kehidupan rohani Anda dalam menyambut Natal pada tahun ini?
  2. Bagaima seharusnya kehidupan orang-orang yang telah diampuni itu? Apa bedanya dengan orang yang tidak percaya pada Tuhan?

AYAT ALKITAB TERKAIT

1 Hiburkanlah, hiburkanlah umat-Ku, demikian firman Allahmu, 2 tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan TUHAN dua kali lipat karena segala dosanya. 3 Ada suara yang berseru-seru: “Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! 4 Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran; 5 maka kemuliaan TUHAN akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama-sama; sungguh, TUHAN sendiri telah mengatakannya.” 6 Ada suara yang berkata: “Berserulah!” Jawabku: “Apakah yang harus kuserukan?” “Seluruh umat manusia adalah seperti rumput dan semua semaraknya seperti bunga di padang. 7 Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, apabila TUHAN menghembusnya dengan nafas-Nya. Sesungguhnyalah bangsa itu seperti rumput. 8 Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya.” 9 Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke atas gunung yang tinggi! Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda: “Lihat, itu Allahmu!” 10 Lihat, itu Tuhan ALLAH, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya. 11 Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati. (Yes. 40:1-11)

Lalu ia harus meletakkan tangannya ke atas kepala korban bakaran itu, sehingga baginya persembahan itu diperkenan untuk mengadakan pendamaian baginya. (Im. 1:4)

Karena jikalau pada hari yang ketiga masih dimakan dari daging korban keselamatan itu, maka TUHAN tidak berkenan akan orang yang mempersembahkannya dan korban itu dianggap batal baginya, bahkan menjadi sesuatu yang jijik, dan orang yang memakannya harus menanggung kesalahannya sendiri. (Im. 7:18)

Jikalau dimakan juga pada hari yang ketiga, maka itu menjadi sesuatu yang jijik dan TUHAN tidak berkenan akan orang itu. (Im. 19:7)

About the author

Leave a Reply