Ringkasan Khotbah Ibadah Minggu, 20 Desember 2020 (Pagi)
Oleh Pdp. Tomy Handaka Patria (GBT Kristus Pelepas Malang)
Secara natur, manusia memiliki motivasi untuk mengambil keuntungan dari setiap apa yang akan dilakukannya. Mulai dari memilih jurusan, memilih pasangan hidup, bahkan sampai memilih presiden pun, semua dilandasi oleh pertanyaan, “untung saya apa?” Pemikiran seperti ini banyak memengaruhi relasi antara orang-orang Kristen dengan Tuhan. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan: mengapa kita mengasihi Tuhan? Jawaban dari pertanyaan ini akan memengaruhi kualitas kasih dan pelayanan kita kepada Tuhan.
Orang-orang majus berasal dari daerah Persia yang ahli dalam memahami tanda-tanda langit. Suatu kali, mereka melihat sebuah bintang yang menjadi pertanda tentang kelahiran “raja orang Yahudi” (ay. 2; kemungkinan besar, mereka juga mempelajari kitab-kitab Perjanjian Lama). Selama berbulan-bulan, mereka mengikuti bintang itu sampai ke Betlehem. Akhirnya, mereka pun bertemu dengan Yesus, yang saat itu usianya masih di bawah dua tahun. Mereka mempersembahkan barang-barang yang mahal waktu itu, yaitu emas, kemenyan, dan mur (nantinya, ini menjadi bekal ketika Yusuf dan Maria mengungsi ke Mesir).
Walaupun hanya berhadapan dengan “seorang anak,” tetapi mereka tahu siapa Dia sebenarnya (walaupun bukan sebagai Juruselamat). Itulah yang membuat mereka kemudian “bersukacita,” “sujud menyembah,” dan “mempersembahkan persembahan” (ay. 10-11).
Apa yang dilakukan oleh para orang majus ini mengingatkan kita kembali untuk memikirkan alasan kita mengasihi Tuhan. Banyak orang Kristen yang suam-suam kuku dalam mengasihi Tuhan karena kurang mengenal siapa Tuhan yang mereka sembah. Tetapi ketika kita mengenal Tuhan, kita akan bersukacita dan akan terus memiliki alasan untuk mengasihi-Nya dalam segala keadaan (Mzm. 34:2). Mari kita mengasihi Tuhan bukan hanya karena apa yang Dia berikan kepada kita, tetapi juga karena kita mengenal siapa Dia. Amin.
REFLEKSI
Apakah mengenal Tuhan sudah kita jadikan sebagai prioritas dalam kehidupan kita, ataukah kita masih terlalu disibukkan dengan urusan sehari-hari?
PERTANYAAN UNTUK DIRENUNGKAN
- Apakah selama ini keadaan hidup memengaruhi cara Anda mengasihi Tuhan?
- Apakah ada hal-hal yang masih harus dihilangkan dari kehidupan Anda untuk lebih mengasihi Tuhan?
AYAT ALKITAB TERKAIT
10 Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka. 11 Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur. (Mat. 2:10-11)
Mereka bertanya, “Di manakah Ia, yang dilahirkan, Raja orang Yahudi itu? Sebab, kami telah melihat bintang-Nya di timur dan kami datang untuk menyembah-Nya.” (Mat. 2:2)
Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku. (Mzm. 34:2)