Tuhan Memulihkan: Memori dan Visi (Mzm. 126:1-6)

Ibadah Minggu, 9 Agustus 2020

Oleh Pdt. Daud Soesilo (GBT Kristus Pelepas, Malang)

Kita tidak bisa selalu memahami mengapa Tuhan mengizinkan kita mengalami masa-masa yang sulit. Tetapi, kita bisa menghadapinya dengan mencermati hal-hal besar yang dilakukan Tuhan di masa lampau. Mazmur ini merupakan nyanyian ratapan bersama yang dilantunkan sebagai doa, memohon pembebasan di tengah-tengah penderitaan yang dihadapi umat Tuhan. Mazmur ini merupakan bagian Mazmur 120-134, disebut dengan Shir hama’alot, yang diterjemahkan sebagai “Song of Ascents,” atau “Nyanyian Pendakian.” Kumpulan mazmur ini dinyanyikan ketika umat Israel berziarah ke Yerusalem tiga kali setahun (pada hari raya Paskah, Pentakosta, dan Pondok Daun). Ayat demi ayat menaik seperti naik ke tangga rumah Tuhan.

Mazmur 126 berlatar belakang pada kembalinya umat Israel dari pembuangan di Babel. Seperti orang-orang Israel dalam pembuangan, banyak orang Kristen masa kini yang bertanya “Mengapa saya harus mengalami masa seperti ini?” Mazmur ini mengajarkan bahwa Tuhan bisa menggunakan masa lampau kita untuk menghadapi krisis masa kini dan masa mendatang.

Pada bagian pertama (ay. 1-3), dilukiskan bagaimana bersukacitanya bangsa Israel setelah pulang dari pembuangan. Pada bagian kedua (ay. 4-6), sebagai respons atas karya Tuhan di masa lampau, Pemazmur memohon Tuhan untuk memulihkan keadaan bangsa Israel.

Masalah yang mereka hadapi itu nyata, tetapi penyertaan Tuhan juga nyata. Mazmur ini mengingatkan kita untuk selalu berharap pada Tuhan. Walaupun belum tampak, tetapi kita mengingat Kabar Baik bahwa Tuhan akan mengulurkan tangan-Nya pada waktu-Nya. Jadi, kita harus hidup dalam memori (ingatan) atas karya Tuhan di masa lampau. Selain itu, kita juga harus hidup dalam visi, yaitu pengharapan bahwa Tuhan akan memulihkan keadaan kita.

REFLEKSI

Apa yang mengisi memori dan visi kita saat ini? Ubahlah itu menjadi memori dan visi dari Tuhan, sehingga hidup kita akan tetap kokoh di tengah badai.

PERTANYAAN UNTUK DIRENUNGKAN

  1. Ingat kembali pemulihan Tuhan yang pernah Anda alami. Apa yang dapat Anda pelajari untuk menghadapi masa-masa sulit pada masa kini/mendatang?
  2. Apa saja yang harus kita lakukan dalam masa menantikan pemulihan Tuhan?

AYAT ALKITAB PENDUKUNG

1 Nyanyian ziarah. Ketika TUHAN memulihkan keadaan Sion, keadaan kita seperti orang-orang yang bermimpi. 2 Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tertawa, dan lidah kita dengan sorak-sorai. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa: “TUHAN telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!” 3 TUHAN telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita. 4 Pulihkanlah keadaan kami, ya TUHAN, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! 5 Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. 6 Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya. (Mzm. 126:1-6)

About the author

Leave a Reply