Ibadah Umum I, 12 Oktober 2025. Oleh: Pdm. Tomy Handaka Patria.
Paulus adalah seorang rasul yang luar biasa. Namun, menurut pandangannya sendiri, dia adalah orang yang tidak layak untuk dipanggil sebagai rasul. Melalui bagian ini, rasul Paulus “membela diri” dari orang-orang yang meragukan otoritas kerasulannya dengan menyatakan pengalaman panggilannya.
Pertama, hanya anugerah yang membuat kita layak di hadapan Tuhan. Seorang rasul haruslah saksi mata pelayanan Yesus hingga kebangkitan-Nya (Kis. 1:21-22), tetapi Paulus awalnya adalah penganiaya jemaat. Tanpa intervensi Tuhan, dia akan menjadi musuh Allah selamanya. Inilah yang membuat Paulus menggambarkan dirinya seperti anak yang lahir prematur/anak guguran, yang tidak sempurna dan tanpa intervensi medis, pasti akan mati. Dari sini kita belajar bahwa anugerah (Yun. kharis) adalah kebaikan Tuhan yang tak terbatas yang diberikan kepada orang-orang yang tidak layak menerimanya. Sama sekali bukan atas dasar kebaikan atau keunggulan orang itu (Ul. 9:6).
Kedua, hanya anugerah yang memampukan kita untuk melayani Tuhan. Anugerah Tuhan tidak berhenti pada membuat kita diselamatkan, tetapi juga mentransformasi kita untuk hidup melayani Tuhan. Seperti Paulus yang menjadi orang yang setia dalam pelayanan misinya, anugerah Tuhan juga pasti terwujud di dalam perubahan hidup kita sehari-hari (Flp. 2:13). Apalagi, Kristus harus mati demi kita dapat memperoleh anugerah (2Tim. 1:9). Mari kita jalani hidup dan pelayanan kita dengan mengingat bahwa semua hanya anugerah Tuhan. Amin.
REFLEKSI
Hidup Kristen diawali dengan anugerah, harus dijalani dengan anugerah, dan diakhiri dengan anugerah (David Martyn Lloyd-Jones)
PERTANYAAN DISKUSI
- Jika Tuhan memberi anugerah pada orang yang tidak layak, mengapa kita masih harus mengejar pertumbuhan rohani?
- Apa ciri-ciri orang yang tidak hidup menurut anugerah Tuhan? Adakah ciri-ciri ini ada dalam diri Anda?
REFERENSI
8 Yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya. 9 Sebab, akulah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul, karena aku telah menganiaya jemaat Allah. 10 Namun, karena anugerah Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan anugerah yang diberikan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras daripada mereka semua; tetapi bukan aku, melainkan anugerah Allah yang menyertai aku. (1Kor. 15:8-10 TB-2)
21 Jadi, harus ditambahkan kepada kami seorang dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama kami, 22 yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus diangkat ke surga meninggalkan kami, untuk menjadi saksi dengan kami tentang kebangkitan-Nya. (Kis. 1:21-22 TB-2)
Jadi, ketahuilah, bahwa bukan karena kebenaranmu TUHAN, Allahmu, memberikan kepadamu negeri yang baik itu untuk diduduki. Sesungguhnya engkau bangsa yang tegar tengkuk! (Ul. 9:6 TB-2)
Sebab, Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya. (Flp. 2:13 TB2)
Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan anugerah-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman (2Tim. 1:9 TB-2)
