Ibadah Umum I, 2 Juli 2023. Oleh: Pdt. Hari Soegianto.

Gelap membuat kita merasa kurang nyaman dan merasa takut. Adanya sinar bulan di malam hari bisa menenangkan kita. Demikian pula penyertaan Tuhan bisa membuat kita bisa merasa tenang di tengah kondisi yang sulit. Seperti inilah yang dialami oleh Pemazmur dalam Mazmur 139.

Mazmur 138 dan 139 dianggap sebagai pujian sebagai respons dari Mazmur 137, yang mengungkapkan kesedihan umat di dalam pembuangan. Ada situasi yang mengancam Pemazmur yang digambarkan dalam Mazmur 139 ini. Tetapi, dia memuji Tuhan yang menyelidiki, mengenalnya begitu dalam, serta terus-menerus memberhatikan kehidupannya.

Pemazmur menyatakan keyakinannya bahwa Allah mahahadir, walaupun dia tidak selalu bisa merasakannya. Pemazmur juga menggambarkan Allah dengan waktu terbitnya matahari yang sangat cepat (“sayap fajar” dalam ayat 9), Allah pun tidak pernah ketinggalan. Tidak ada satu tempat pun di alam semesta ini di mana Tuhan tidak bisa hadir dan menolong kita (ay. 10-12). Keberadaan-Nya melampaui ruang dan waktu.

Seperti halnya Allah menyertai bangsa Israel di Pembuangan, Allah juga akan senantiasa hadir di tengah-tengah kesulitan kita (baca juga penyertaan Allah ketika Yusuf ada di rumah Potifar dan di penjara, Kejadian 39:2, 21). Jika kita meragukan penyertaan-Nya, ingatlah bahwa Allah senantiasa hadir (Imanuel; baca juga janji Yesus dalam Matius 28:20b). Kehadiran-Nya menuntun kita dalam kebenaran (ay. 24). Amin.

REFLEKSI

Penyertaan (providence) Allah adalah kekuatan-Nya yang mahahadir (Wilhelmus à Brakel)

PERTANYAAN DISKUSI

  1. Mengapa banyak orang yang tidak merasakan kehadiran Allah di tengah kesulitan hidup? Maka, bagaimana Anda dapat merasakan kehadiran Allah di tengah kesulitan hidup?
  2. Ingatlah penyertaan Tuhan di tengah kesulitan yang pernah Anda hadapi. Bagikanlah itu kepada orang lain dan mengucap syukurlah pada Tuhan.

REFERENSI

7 Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? 8 Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau. 9 Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, 10 juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku. 11 Jika aku berkata: “Biarlah kegelapan saja melingkupi aku, dan terang sekelilingku menjadi malam,” 12 maka kegelapanpun tidak menggelapkan bagi-Mu, dan malam menjadi terang seperti siang; kegelapan sama seperti terang. (Mzm. 139:7-12)

lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal! (Mzm. 139:24)

Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu. (Kej. 39:2)

Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu. (Kej. 39:21)

Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman. (Mat. 28:20b)

About the author

Leave a Reply