Hidup dan Melayani dengan Kerendahan Hati (Luk. 14:7-14)

Ibadah Umum II, 5 Oktober 2025. Oleh: Pdt. Hari Soegianto.

Pada dasarnya, manusia itu senang mendapat penghormatan atau penghargaan. Masalahnya, jika ini menjadi obsesinya, maka seseorang bisa melakukan apapun demi memperolehnya, termasuk dengan cara-cara yang merendahkan orang lain. Hidup yang seperti ini bisa menghilangkan damai sejahtera.

Maka dari itu, Yesus mengajar pentingnya kerendahan hati dan melalui hidup-Nya, menunjukkan bagaimana hal itu harus dilakukan (bnd. Ams. 25:6-7). Motivasi kita dalam merendahkan diri bukanlah supaya kita ditinggikan, melainkan Allah sendiri yang akan meninggikan kita (ay. 11). Kristus juga akan dimuliakan melalui kehidupan anak-anak-Nya yang merendahkan diri.

Menempatkan diri kita di posisi yang rendah berlawanan dengan natur kita yang pada dasarnya ingin dihargai sehingga kita akan merasa tidak nyaman. Setiap kali kita tidak mendapatkannya, hati kita bisa menjadi tidak enak dan memicu konflik di tengah komunitas, termasuk di gereja.

Ingatlah bahwa Kristus sendiri telah merendahkan diri-Nya demi kita (Flp. 2:5-11). Jadi, ketika kita hidup berdampingan dengan orang-orang yang beragam karakter dan latar belakangnya, kita dipanggil untuk merendahkan diri dan melayani demi memancarkan Kristus. Pikirkan orang lain, bukan hanya diri sendiri. Dengan demikian, damai sejahtera akan turun ke atas keluarga dan lingkungan kita. Amin.

REFLEKSI

Marilah kita berdoa untuk kerendahanhati, terutama dalam masa-masa damai dan sukses kita (Charles Spurgeon)

PERTANYAAN DISKUSI

  1. Sebutkan fenomena-fenomena sosial di dalam masyarakat ataupun gereja yang berlawanan dengan kerendahan hati! Bagaimana kita harus menyikapinya sebagai seorang Kristen?
  2. Apakah dengan merendahkan diri, orang lain akan sewenang-wenang terhadap kita? Jelaskan pandangan Anda!

REFERENSI

7 Karena Yesus melihat, bahwa tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat kehormatan, Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: 8 ”Kalau seorang mengundang engkau ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan, sebab mungkin orang itu telah mengundang seorang yang lebih terhormat dari padamu,  9 supaya orang itu, yang mengundang engkau dan dia, jangan datang dan berkata kepadamu: Berilah tempat ini kepada orang itu. Lalu engkau dengan malu harus pergi duduk di tempat yang paling rendah. 10 Tetapi, apabila engkau diundang, pergilah duduk di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu: Sahabat, silakan duduk di depan. Dan dengan demikian engkau akan menerima hormat di depan mata semua tamu yang lain. 11 Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.”

12 Dan Yesus berkata juga kepada orang yang mengundang Dia: ”Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau perjamuan malam, janganlah engkau mengundang sahabat-sahabatmu atau saudara-saudaramu atau kaum keluargamu atau tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula dan dengan demikian engkau mendapat balasnya. 13 Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta. 14 Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar.” (Luk. 14:7-14)

6      Jangan berlagak di hadapan raja,

atau berdiri di tempat para pembesar.

7      Karena lebih baik orang berkata kepadamu: ”Naiklah ke mari,”

dari pada engkau direndahkan di hadapan orang mulia. (Ams. 25:6-7)

5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, 6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, 7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. 8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. 9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, 10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,  11 dan segala lidah mengaku: ”Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa! (Flp. 2:5-11)

About the author

Leave a Reply