Ibadah Umum I, 21 Januari 2024. Oleh: Pdt. Eddy Tendean.
Ibadah sangat penting bagi pertumbuhan iman kita. Sejatinya ibadah adalah kebutuhan, bukan kewajiban, karena itu adalah anugerah Tuhan. Secara vertikal, dalam beribadah kita menyembah Tuhan. Secara horizontal, kita juga berelasi dengan orang lain ketika beribadah.
Jangan menyia-nyiakan waktu yang Tuhan berikan kepada kita ketika beribadah. Di dalam ibadah, kita menyembah dan memuliakan Allah yang hidup. Beribadahlah kepada Tuhan dengan benar (Yoh. 4:24; Mal. 1:6-8). Dengan begitu, iman dan kerohanian kita akan bertumbuh.
Ada dua hal penting yang harus dipersiapkan sebelum kita beribadah di gereja. Pertama, persiapkan hati dengan berdoa. Doakan untuk diri kita sendiri yang membutuhkan firman Tuhan. Doakan untuk orang lain supaya mereka juga diberkati. Doakan untuk orang-orang yang melayani, termasuk hamba Tuhan. Terakhir, doakan untuk suasana ibadah (gedung, listrik, peralatan musik, dan sebagainya).
Kedua, persiapkan fisik. Persiapkan uang persembahan terlebih dulu. Kemudian juga, Alkitab, buku catatan, bolpoin, dan sebagainya. Tidak lupa siapkan pula pakaian yang pantas dan alat transportasi. Kita juga bisa mengingatkan rekan dan keluarga untuk beribadah. Datang jangan terlambat dan berdoa dulu sebelum berangkat. Dan tenangkan diri sebelum ibadah. Ikuti seluruh rangkaian ibadah dengan hati yang menyembah pada Tuhan dan ada keterlibatan aktif (Am. 8:11). Amin.
REFLEKSI
Jika ibadah tidak mengubah kita, maka itu bukanlah ibadah (John F. MacArthur)
PERTANYAAN DISKUSI
- Apa saja kebiasaan-kebiasaan dalam ibadah di gereja yang tidak benar yang pernah Anda ketahui?
- Apakah ada hal-hal yang telah diubah dalam hidup Anda karena ibadah?
REFERENSI
Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran. (Yoh. 4:24)
Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat. (Ibr. 10:25)
6 Seorang anak menghormati bapanya dan seorang hamba menghormati tuannya. Jika Aku ini bapa, di manakah hormat yang kepada-Ku itu? Jika Aku ini tuan, di manakah takut yang kepada-Ku itu? firman TUHAN semesta alam kepada kamu, hai para imam yang menghina nama-Ku. Tetapi kamu berkata: ”Dengan cara bagaimanakah kami menghina nama-Mu?” 7 Kamu membawa roti cemar ke atas mezbah-Ku, tetapi berkata: ”Dengan cara bagaimanakah kami mencemarkannya?” Dengan cara menyangka: ”Meja TUHAN boleh dihinakan!” 8 Apabila kamu membawa seekor binatang buta untuk dipersembahkan, tidakkah itu jahat? Apabila kamu membawa binatang yang timpang dan sakit, tidakkah itu jahat? Cobalah menyampaikannya kepada bupatimu, apakah ia berkenan kepadamu, apalagi menyambut engkau dengan baik? firman TUHAN semesta alam. (Mal. 1:6-8)
”Sesungguhnya, waktu akan datang,”
demikianlah firman Tuhan ALLAH,
”Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini,
bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air,
melainkan akan mendengarkan firman TUHAN. (Am. 8:11)