Ibadah Umum I, 18 Juni 2023. Oleh: Bpk. Tommy Indarto.
Dalam khotbah ini, akan dibahas aspek internal (motivasi) dari iman (aspek kedua silakan baca ringkasan khotbah Ibadah Umum II). Tuhan Yesus mengulas tentang kewajiban agama atau ibadah, yaitu memberi sedekah (ay. 1-4), berdoa (ay. 5-15), dan berpuasa (ay. 16-18). Dia menekankan bahwa ketiga hal tersebut jangan dilakukan seperti orang-orang munafik, supaya dilihat orang dan mereka sudah mendapat upahnya (ay. 2, 15, 16), seperti pujian. Padahal, Allah melihat yang tersembunyi dan akan membalasnya (ay. 4, 6, 18). Jadi, Tuhan Yesus sedang mengajarkan tentang motivasi.
Motivasi ibadah kita seharusnya untuk Tuhan, bukan yang lain (ay. 1). Biarlah Tuhan saja yang diperkenan oleh perbuatan kita. Pujian juga seharusnya datang dari Allah, bukan dari orang lain (ay. 4, 6, 18). Tidak penting manusia tahu atau tidak karena Allah melihat hati kita.
Ketika kita melakukan kewajiban agama kita, sudahkah hati kita tertuju pada Tuhan atau masih tertuju pada manusia? Orang munafik upahnya hanya sanjungan dari manusia. Tetapi jika motivasi kita adalah untuk Tuhan, maka Dia sendiri yang akan memberi upahnya. Amin.
REFLEKSI
Tujuan demi diri sendiri adalah bahan baku dari semua kemunafikan (Thomas Brooks)
PERTANYAAN DISKUSI
- Apa dampaknya jika kita melakukan kewajiban agama dengan motivasi supaya dipuji orang lain?
- Apa saja bentuk-bentuk kemunafikan yang biasa dilakukan orang pada masa kini (terutama di era media sosial, juga dalam pelayanan gereja)? Bagaimana caranya supaya kita bisa menghindari hal seperti itu?
REFERENSI
1 “Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga. 2 Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. 3 Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. 4 Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”
5 “Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. 6 Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. 7 Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. 8 Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.
9 Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, 10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. 11 Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya 12 dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; 13 dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.) 14 Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. 15 Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.”
16 “Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. 17 Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, 18 supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” (Mat. 6:1-18)