Ibadah Natal II, 25 Desember 2022

Oleh: Pdt. Daud Soesilo

Kita tentu mengenal istilah fobia, yaitu rasa takut yang berlebihan terhadap sesuatu. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, phobeō, yang digunakan dalam frasa “Jangan takut!” yang dikatakan oleh malaikat (ay. 10). Frasa ini sebelumnya juga diucapkan oleh malaikat kepada Zakharia (1:13) dan Maria (1:30). Pada peristiwa Natal yang dicatat dalam bagian ini terdapat tiga tokoh utama, yaitu para malaikat, para gembala, dan bayi Yesus.

Malaikat adalah utusan Tuhan dan berbeda dengan makhluk bersayap yang disebut kerub (Kel. 25:19-20) dan serafim (Yes. 6:2). Pemahaman orang pada masa itu, seseorang akan mati kalau bertemu malaikat. Oleh sebab itu, berulang kali malaikat mengatakan frasa “Jangan takut!” ketika menemui seseorang (Hak. 6:22-23; Dan. 10:11-12; Why. 1:17).

Sedangkan para gembala pada masa itu adalah orang-orang sederhana yang bertugas memberi makan dan melindungi ternak. Karena sehari-hari berinteraksi dengan ternak yang kotor, mereka dianggap najis oleh orang-orang Israel kuno. Lukas tidak menuliskan orang-orang majus yang mengunjungi bayi Yesus, tetapi para gembala. Bayi Yesus pun hanya diletakkan di atas palung, tempat makanan ternak (ay. 16). Catatan: GBT Kristus Pelepas berlokasi di Jalan Sartono S.H., yang disebut juga Jalan Comboran, atau tempat makan ternak.

Ada dua pesan Natal yang bisa kita dapatkan dari bagian ini. Pertama, ada kabar gembira bagi semua orang, termasuk bagi orang-orang sederhana seperti para gembala. Seperti halnya para gembala, kita juga harus memelihara kebersamaan dan mewartakan kabar gembira ini. Kedua, mari kita ke Betlehem, di mana ada bayi Yesus di dalam palung. Artinya, Tuhan menjelma menjadi manusia di tengah-tengah kesederhanaan. Amin.

REFLEKSI

Makna sederhana Natal adalah Tuhan Sang Pencipta dan Raja alam semesta menjadi manusia. Itulah pesan Natal (Timothy Keller)

PERTANYAAN DISKUSI

  1. Apakah Anda pernah merasakan Natal yang berlalu dengan biasa-biasa saja? Bagaimana caranya supaya Anda bisa merasakan kegembiraan yang lahir dari peristiwa kedatangan Tuhan ke dunia?
  2. Bagaimana Anda dapat mewartakan Kabar Baik dari Natal kepada orang-orang di sekitar Anda?

REFERENSI AYAT ALKITAB

8 Pada malam itu ada gembala-gembala yang sedang menjaga domba-dombanya di padang rumput di daerah itu. 9 Tiba-tiba malaikat Tuhan menampakkan diri kepada mereka, dan cahaya terang dari Tuhan bersinar menerangi mereka, dan mereka sangat ketakutan. 10 Tetapi malaikat itu berkata, “Jangan takut! Sebab saya datang membawa kabar baik untuk kalian  —  kabar yang sangat menggembirakan semua orang. 11 Hari ini di kota Daud telah lahir Raja Penyelamatmu yaitu Kristus, Tuhan. 12 Inilah tandanya: Kalian akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan kain, dan berbaring di dalam sebuah palung.” 13 Tiba-tiba malaikat itu disertai banyak malaikat lain, yang memuji Allah. Mereka berkata, 14 “Terpujilah Allah di langit yang tertinggi! Dan di atas bumi, sejahteralah manusia yang menyenangkan hati Tuhan!” 15 Setelah malaikat-malaikat meninggalkan mereka dan kembali ke surga, gembala-gembala itu berkata satu sama lain, “Mari kita ke Betlehem dan melihat peristiwa yang terjadi itu, yang diberitahukan Tuhan kepada kita.” 16 Mereka segera pergi, lalu menjumpai Maria dan Yusuf, serta bayi itu yang sedang berbaring di dalam palung. 17 Ketika para gembala melihat bayi itu, mereka menceritakan apa yang dikatakan para malaikat tentang bayi itu. 18 Dan semua orang heran mendengar cerita para gembala itu. 19 Tetapi Maria menyimpan semua itu di dalam hatinya dan merenungkannya. 20 Gembala-gembala itu kembali ke padang rumput sambil memuji dan memuliakan Allah, karena semua yang telah mereka dengar dan lihat, tepat seperti yang dikatakan oleh malaikat. (Luk. 2:8-20 BIMK)

Tetapi malaikat itu berkata, “Jangan takut, Zakharia! Allah sudah mendengar doamu. Istrimu Elisabet akan melahirkan seorang anak laki-laki. Engkau harus memberi nama Yohanes kepadanya.” (Luk. 1:13 BIMK)

Maka malaikat itu berkata kepadanya, “Jangan takut, Maria, sebab engkau berkenan di hati Allah.” (Luk. 1:30 BIMK)

About the author

Leave a Reply