Kehadiran Tuhan Yesus di Tengah Ketakutan dan Keraguan (Yoh. 20:24-29)

Ibadah Jumat Agung, 18 April 2025. Oleh: Pdt. Vivian Soesilo.

Sebelum penyaliban-Nya, Yesus bergumul di Taman Getsemani untuk mengikuti kehendak Bapa-Nya (22:44). Setelah ditangkap, Dia mengalami berbagai penghinaan dan penderitaan (Yes. 53:3). Dia sama sekali tidak melawan dan rela melakukan itu semua karena sangat mengasihi kita (Yes. 53:7) supaya kita dapat memperoleh keselamatan (Yes. 53:4-6).

Ketika Dia disalib, terjadi beberapa peristiwa luar biasa. Kegelapan menyelimuti daerah itu yang menandakan penghukuman Allah atas dunia (ay. 44; Am. 8:9). Kemudian, tabir Bait Suci terbelah dua, yang menandakan kita dapat datang langsung kepada Bapa (ay. 45). Hal ini dimungkinkan karena Yesus telah menjadi Imam Besar kita, yang juga merasakan penderitaan kita (Ibr. 4:14-15). Selain itu, kubur-kubur terbuka dan orang mati bangkit (Mat. 27:51-52).

Ada beberapa respons yang dapat kita perhatikan dari penyaliban-Nya. Kepala pasukan memuliakan Allah (ay. 47). Banyak orang menjadi sedih (ay. 48). Semua kenalan Yesus melihat dari jauh (ay. 49). Bagaimana respons kita atas kematian Kristus di kayu salib, yang menyatakan kasih-Nya yang sangat besar bagi kita?

Mari kita ambil komitmen untuk merespons kasih-Nya ini. Apapun yang terjadi, biarlah kita terus menjadi semakin serupa dengan Kristus hingga bertemu muka dengan muka dengan-Nya (1Ptr. 2:21). Amin.

REFLEKSI

Ya, Tuhan! Aku tidak mengenal kasih-Mu sampai aku mengerti makna kematian-Mu (Charles Spurgeon)

PERTANYAAN DISKUSI

  1. Orang-orang yang tidak percaya Kristus sering berpikir bahwa kematian-Nya menunjukkan bahwa Dia hanyalah manusia, bukan Tuhan. Bagaimana tanggapan Anda sesuai iman Kristen?
  2. Apa saja dampak kematian Kristus dalam kehidupan kita sehari-hari sebagai orang percaya?

REFERENSI

44 Ketika itu hari sudah kira-kira jam dua belas, lalu kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga, 45 sebab matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci terbelah dua.  46 Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: ”Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.” Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.  47 Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya: ”Sungguh, orang ini adalah orang benar!” 48 Dan sesudah seluruh orang banyak, yang datang berkerumun di situ untuk tontonan itu, melihat apa yang terjadi itu, pulanglah mereka sambil memukul-mukul diri. 49 Semua orang yang mengenal Yesus dari dekat, termasuk perempuan-perempuan yang mengikuti Dia dari Galilea, berdiri jauh-jauh dan melihat semuanya itu. (Luk. 23:43-49)

Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah. (Luk. 22:44)

Ia dihina dan dihindari orang,

seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan;

ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia

dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan.

4      Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya,

dan kesengsaraan kita yang dipikulnya,

padahal kita mengira dia kena tulah,

dipukul dan ditindas Allah.

5      Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita,

dia diremukkan oleh karena kejahatan kita;

ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya,

dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.

6      Kita sekalian sesat seperti domba,

masing-masing kita mengambil jalannya sendiri,

tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya

kejahatan kita sekalian.

7      Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas

dan tidak membuka mulutnya

seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian;

seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya,

ia tidak membuka mulutnya. (Yes. 53:3-7)

 

Pada hari itu akan terjadi,”

demikianlah firman Tuhan ALLAH,

”Aku akan membuat matahari terbenam di siang hari

dan membuat bumi gelap pada hari cerah. (Am. 8:9)

Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah. (2Kor. 5:21)

14 Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. 15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. (Ibr. 4:14-15)

51 Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah,  52 dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit. (Mat. 27:51-52)

Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya. (1Ptr. 2:21)

About the author

Leave a Reply