Ibadah Minggu, 7 November 2021 (Pagi)

Oleh Ev. Chandra Wim (STT SAAT)

Kisah pencobaan Yesus biasanya dimaknai sebagai “Jika Yesus dicobai, maka kita juga akan dicobai. Jika Yesus bisa menang melawan pencobaan, maka kita juga bisa menang melawan pencobaan.” Tetapi kita harus ingat bahwa kisah-kisah dalam Alkitab berpusat pada Allah Tritunggal. Kristuslah figur sentral dalam Alkitab, bukan tokoh lain atau kita sendiri.

Demikian pula dalam kisah Pencobaan ini, poin utamanya adalah hanya Yesus yang sanggup melawan pencobaan dari Si Jahat. Pencobaan yang Dia alami bersifat unik, dirancang khusus untuk-Nya. Makna pencobaan tersebut akan bisa kita pahami jika kita memahami Siapa Yesus itu.

Pencobaan yang dialami oleh Yesus memiliki benang merah dengan pencobaan yang dialami oleh Adam dan Hawa. Misalnya, Adam dan Hawa serta Yesus sama-sama ditempatkan Allah di bumi dan diberi kuasa, namun kemudian dicobai oleh Si Jahat dengan memutarbalikkan firman Tuhan. Kedua pencobaan itu juga terkait dengan makanan (ay. 3), kepentingan diri sendiri (ay. 6), serta menyembah allah lain demi mendapatkan dunia (ay. 8-9). Perbedaannya, Adam kalah dan Yesus menang.

Persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan itu menunjukkan bahwa Yesus memainkan ulang peran Adam dalam melawan pencobaan. Yesus juga mengingatkan kita akan Musa dan bangsa Israel, yang keluar dari Mesir dan mengembara di padang gurun selama empat puluh Tahun. Tidak sama dengan mereka, Yesus menang melawan pencobaan yang dialami-Nya.

Jadi, sebenarnya kurang tepat jika kita juga mengalami pencobaan seperti yang dialami Yesus. Kita justru sebenarnya seperti Adam yang gagal melawan pencobaan. Namun kemenangan Kristus menunjukkan bahwa Kerajaan Allah menang melawan kerajaan kegelapan. Melalui kuasa kemenangan Yesus melawan pencobaan maka kita pun akan sanggup mengalahkan pencobaan. Amin.

REFLEKSI

Yesus dicobai bukan untuk mengetahui apakah Dia akan kalah, namun justru untuk membuktikan bahwa Dia tidak mungkin kalah (J. Vernon McGee)

PERTANYAAN UNTUK DIRENUNGKAN

  1. Bagaimana kemenangan Kristus melawan pencobaan mengubah cara pandang kita dalam melawan pencobaan? Jelaskan.
  2. Apa yang bisa kita lakukan secara praktis untuk bersandar pada kuasa kemenangan Kristus ketika menghadapi pencobaan?

AYAT ALKITAB TERKAIT

1 Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis. 2 Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus. 3 Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti.” 4 Tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” 5 Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, 6 lalu berkata kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu.” 7 Yesus berkata kepadanya: “Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!” 8 Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, 9 dan berkata kepada-Nya: “Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku.” 10 Maka berkatalah Yesus kepadanya: “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” 11  Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus. (Mat. 4:1-11)

Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik (Luk. 4:13)

About the author

Leave a Reply