Ibadah Umum I, 12 November 2023. Oleh: Ev. Lim Hendra.

Jika kita berada di lingkungan yang tidak benar, ada dua kemungkinan akibat. Kita bisa ikut-ikutan tidak benar atau resah terhadap ketidakbenaran tersebut. Oleh sebab itu, marilah introspeksi bagaimana kita menyikapi ketidakbenaran. Jika kebenaran runtuh, maka runtuhlah semua aspek kehidupan kita. Itupun juga yang akan terjadi ketika ketidakbenaran tidak lagi menjadi landasan dalam gereja.

Kisah ini terjadi ketika Tuhan Yesus pergi ke Bait Suci menjelang hari raya Paskah (ay. 13-14). Di pelatarannya, banyak pedagang dan penukar uang yang berjualan. Sebenarnya kehadiran mereka membantu orang-orang Yahudi yang datang untuk mendapatkan hewan kurban dan juga uang yang berlaku. Sayangnya, mereka mengalihkan fokus dari Allah kepada keuntungan (ay. 16). Itulah yang membuat Tuhan Yesus marah.

Belajar dari Tuhan Yesus dalam kisah ini, bagaimana kita dapat menegakkan kebenaran? Pertama, kita harus memiliki hati yang benar, yaitu fokus kepada Tuhan (ay. 17). Meskipun ada risikonya, kita harus tetap menegakkan kebenaran. Tanpa hati yang benar, kita juga dapat melukai orang lain. Kedua, kita harus memiliki otoritas yang benar (ay. 18). Memang kita manusia biasa, tetapi bisa menggunakan otoritas Alkitab.

Marilah kita saling memberi masukan demi kebaikan bersama. Berikan apresiasi terhadap hal-hal yang baik dulu, baru kemudian berilah masukan dengan bijaksana. Amin.

REFLEKSI

Beribadah adalah respons atas kebenaran tentang Allah dan kebenaran tentang Allah dinyatakan di dalam Alkitab (John F. MacArthur)

PERTANYAAN DISKUSI

  1. Ada orang yang cenderung permisif (membiarkan) ketidakbenaran terjadi daripada berkonflik dengan orang-orang yang melakukannya. Bagaimana tanggapan Anda?
  2. Ketidakbenaran apa yang biasa terjadi di sekitar lingkungan Anda? Bagaimana Ana akan meresponsnya?

REFERENSI

13 Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem.  14 Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. 15 Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. 16 Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: ”Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan.” 17 Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: ”Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku.”  18 Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: ”Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?” 19 Jawab Yesus kepada mereka: ”Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.”  20 Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: ”Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?” 21 Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri. 22 Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan mereka pun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus.

23 Dan sementara Ia di Yerusalem selama hari raya Paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya. 24 Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua, 25 dan karena tidak perlu seorang pun memberi kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia. (Yoh. 2:13-25)

About the author

Leave a Reply