Ibadah Umum II, 29 Juni 2025. Oleh: Pdt. Immanuel Alim Hoseno.
Di dalam bagian ini, dijelaskan bahwa Allah Bapa mengutus Anak, kemudian Anak mengutus Gereja (ay. 21). Ini adalah mandat pengutusan misi untuk memberitakan Kabar Baik. Ketika kita terlibat di dalamnya, maka kita akan mendapatkan damai sejahtera dari Tuhan. Jadi, Tuhan tidak menunggu kita sempurna dulu supaya Dia bisa mengutus kita. Justru di dalam ketidaksempurnaan itu, kasih karunia-Nya melimpah.
Perhatikan, sebelum kebangkitan Kristus, para murid hanya sebagai murid (penonton). Tetapi setelah kebangkitan-Nya, mereka diubah menjadi orang-orang yang diutus. Perubahan identitas inilah juga yang seharusnya terjadi pada kita.
Mengapa kita dipercayai untuk diutus? Pertama, karena kita telah menerima damai sejahtera (ay. 21). Damai sejahtera ini terjadi akibat pemulihan relasi dengan Tuhan. Kedua, pengutusan adalah tanda kepercayaan. Di tengah-tengah kegagalan para murid, Yesus tetap memercayakan misi-Nya yang sangat besar itu. Roh Kudus yang ada dalam diri kita memberikan otoritas misi yang kita lakukan.
Tujuan misi kita adalah Injil menjangkau bangsa-bangsa dan Kerajaan Allah dinyatakan di bumi, serta banyak jiwa diselamatkan. Mari kita terima pengutusan dari Tuhan ini. Amin.
REFLEKSI
Sebelum Kristus mengutus Gereja ke dunia, Dia mengirim Roh Kudus ke Gereja. Urutan ini pula yang harus diperhatikan dalam dunia sekarang ini (John R.W. Stott)
PERTANYAAN DISKUSI
- Apa saja dampaknya, baik bagi gereja itu sendiri maupun bagi dunia, jika suatu gereja tidak memiliki semangat untuk terlibat dalam pengutusan misi?
- Adakah orang-orang di sekitar Anda yang belum pernah mendengar Kabar Baik? Gunakan kesempatan yang ada untuk mewartakan Kabar Baik kepada mereka.
REFERENSI
19 Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: ”Damai sejahtera bagi kamu!” 20 Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan. 21 Maka kata Yesus sekali lagi: ”Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.” 22 Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: ”Terimalah Roh Kudus. 23 Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.” (Yoh. 20:19-23)