Ibadah Umum II, 15 Oktober 2023. Oleh: Ev. Karmelita Suryanto.

Bagian ini diawali dengan frasa ‘karena itu.’ Artinya, bagian ini merupakan konsekuensi dari apa yang telah Paulus paparkan sepanjang pasal 1-11. Di dalam pasal-pasal tersebut, Paulus menjabarkan bagaimana Allah menyelamatkan dan mempersatukan pembaca surat ini, yang adalah orang-orang berdosa. Mempersembahkan tubuh adalah konsekuensi yang logis dari anugerah yang telah mereka terima itu.

Mengapa tubuh? Jawabannya, karena tubuh adalah sesuatu yang penting di dalam iman Kristen. Hal ini dapat dirunut sejak penciptaan, ketika Allah menciptakan alam semesta dan juga manusia dalam bentuk tubuh (baca: Kejadian 1 dan Mazmur 139). Kemudian, Tuhan Yesus juga turun ke dunia dan disalibkan dalam bentuk tubuh manusia. Tubuh-Nya juga ikut dibangkitkan. Kelak, tubuh kita pun akan dibangkitkan.

Melalui tubuhlah, kita mengekspresikan ibadah dan kesetiaan kita kepada Tuhan. Kita harus menghindari hal-hal yang seharusnya tidak boleh kita lakukan menggunakan tubuh kita. Misalnya, berhati-hati dengan apa yang kita lihat dengan mata dan ucapkan dengan mulut. Gunakanlah tubuh kita untuk melayani Tuhan dan menolong sesama setiap saat.

Selain tubuh dipersembahkan, pikiran kita juga harus diperbarui (ay. 2). Perubahan pikiran ini ini juga akan menolong kita untuk memperlakukan tubuh kita dengan baik, dan sebaliknya. Dengan begitu, kita akan lebih fokus dengan Allah dan mengasihi-Nya. Amin.

REFLEKSI

Tugas setiap orang Kristen adalah mempersembahkan dirinya sebagai persembahan yang hidup bagi Tuhan (R. C. Sproul)

PERTANYAAN DISKUSI

  1. Apa yang biasa dilakukan oleh orang-orang dunia terkait dengan tubuh? Apakah itu sesuai dengan Alkitab?
  2. Berdasarkan khotbah ini, bagaimana Anda seharusnya memperlakukan tubuh Anda? Berikan contoh-contoh praktis dan berkomitmenlah untuk melakukannya.

REFERENSI

1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. 2  Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. (Rm. 12:1-2)

About the author

Leave a Reply