Ibadah Umum II, 12 November 2023. Oleh: Ev. Lim Hendra.
Di dunia ini, percuma kita tahu banyak kalau ternyata tidak tahu diri. Orang-orang pasti akan menjauhi diri kita. Maka dari itu, komunitas empatik sangat diperlukan. Komunitas empatik adalah sebuah komunitas yang anggotanya bisa saling merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain dan menempatkan diri bersama dan di hadapan Tuhan.
Bagaimana caranya mewujudkan komunitas seperti ini? Pertama, kita harus menjadi rekan sekerja dan saudara seiman yang penuh kasih. Filemon (artinya, ‘penuh kasih sayang’) adalah rekan sekerja Paulus dan Timotius yang melayani di Kolose. Dia cukup berada sehingga bisa membuka rumahnya untuk berkumpulnya jemaat (ay. 1-2). Dia juga memiliki kasih terhadap saudara seiman dan memiliki iman (ay. 5-7).
Kedua, belajar mengampuni dan menerima kembali orang yang pernah bersalah pada kita. Surat ini ditulis oleh Paulus dari dalam penjara supaya Filemon menerima kembali Onesimus (artinya, ‘berguna’), budaknya yang melarikan diri. Filemon diminta mengampuni Onesimus, yang saat itu telah bertobat (ay. 9-16). Bahkan, Paulus bersedia menjadi jaminan dan mengingatkannya bahwa Filemon telah dituntun menjadi anak Tuhan olehnya (ay. 19).
Ingatlah bahwa kita telah diampuni Tuhan. Jika demikian, maka kita pun harus memberikan pengampunan kepada orang-orang yang telah bersalah kepada kita. Amin.
REFLEKSI
Empati adalah salah satu kualitas yang Allah inginkan ada di dalam diri orang-orang yang dipanggil menjadi hamba-Nya (Anthony T. Selvaggio)
PERTANYAAN DISKUSI
- Apakah tanda-tanda praktis yang dapat kita lihat dalam sebuah komunitas yang empatik?
- Apa saja yang bisa Anda lakukan untuk terus menumbuhkan empati dalam diri Anda?
REFERENSI
1 Dari Paulus, seorang hukuman karena Kristus Yesus dan dari Timotius saudara kita, kepada Filemon yang kekasih, teman sekerja kami 2 dan kepada Apfia saudara perempuan kita dan kepada Arkhipus, teman seperjuangan kita dan kepada jemaat di rumahmu:
5 karena aku mendengar tentang kasihmu kepada semua orang kudus dan tentang imanmu kepada Tuhan Yesus. 6 Dan aku berdoa, agar persekutuanmu di dalam iman turut mengerjakan pengetahuan akan yang baik di antara kita untuk Kristus. 7 Dari kasihmu sudah kuperoleh kegembiraan besar dan kekuatan, sebab hati orang-orang kudus telah kauhiburkan, saudaraku.
9 tetapi mengingat kasihmu itu, lebih baik aku memintanya dari padamu. Aku, Paulus, yang sudah menjadi tua, lagipula sekarang dipenjarakan karena Kristus Yesus, 10 mengajukan permintaan kepadamu mengenai anakku yang kudapat selagi aku dalam penjara, yakni Onesimus 11 — dahulu memang dia tidak berguna bagimu, tetapi sekarang sangat berguna baik bagimu maupun bagiku. 12 Dia kusuruh kembali kepadamu — dia, yaitu buah hatiku — .
(Flm. 1:1-2, 5-7, 9-12)