Ibadah Umum I, 19 November 2023. Oleh: Pdm. Kornelius Makapile.
Suka cita (TB) atau gembira (BIMK) adalah reaksi ketika seseorang mendapatkan kesenangan dalam hidupnya. Semua orang menginginkannya tetapi tidak semuanya mengalaminya. Setiap orang mengalami keadaan yang berbeda-beda.
Ungkapan “bersukacitalah senantiasa” dalam bagian ini bukan berbicara tentang keadaan dalam hidup kita, tetapi tentang sikap sebagai seorang anak Tuhan. Sebagai teladan, Paulus pun sedang berada dalam keadaan yang susah, yaitu dalam penjara, ketika menulis surat ini.
Rasul Paulus memahami adanya sesuatu yang indah di balik semua kesulitan di dunia ini, yaitu fakta bahwa dirinya telah dimerdekakan Kristus dari dosa (Rm. 6:17-18). Allah melakukan ini atas dasar kasih-Nya dan ini akan membentuk pola hidup baru dalam diri orang-orang percaya (1Kor. 6:20). Inilah yang menyebabkannya bisa tetap bersukacita dalam segala keadaan.
Lalu bagaimana kita bisa memuliakan Allah dengan tubuh kita (1Kor. 6:20)? Tinggallah di dalam kasih Kristus dan turutilah perintah-Nya (Yoh. 15:9-10). Semua orang, termasuk yang berbuat jahat kepada kita, harus tetap kita kasihi (Mat. 5:43-48). Inilah ciri dari pengikut Kristus yang sejati. Amin.
REFLEKSI
Bacalah Alkitab… janji yang menyukakan hati yang terdapat di dalamnya adalah obat bagi segala kesusahan (Andrew Jackson)
PERTANYAAN DISKUSI
- Jika kita diminta untuk bersukacita selalu, apakah berarti kita tidak boleh bersedih? Jelaskan jawaban Anda.
- Adakah hal yang membuat Anda susah untuk bersuka cita pada saat ini? Serahkanlah pada Tuhan dan mintalah penghiburan dari-Nya.
REFERENSI
Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! (Flp. 4:4 TB)
Semoga kalian selalu bergembira karena kalian sudah hidup bersatu dengan Tuhan. Sekali lagi saya berkata: bergembiralah! (Flp. 4:4)
17 Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu. 18 Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran. (Rm. 6:17-18)
Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu! (1Kor. 6:20)
9 ”Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. 10 Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. (Yoh. 15:9-10)
43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. 44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. 45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. 46 Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? 47 Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian? 48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.” (Mat. 5:43-48)