Ucapan Yesus Kedua dari Salib (Luk. 23:39-43)

Ibadah Umum II, 6 April 2025. Oleh: Pdp. Heni Susiani.

Ketika disalib, ada dua orang penjahat yang turut disalibkan bersama Dia. Salah satu  dari mereka bertobat dan Yesus menyatakan bahwa pada pada hari itu juga, dia ada bersama-sama dengan-Nya di dalam Firdaus (ay. 43). Sebaliknya, penjahat satunya malah menghujat dan menantang Yesus (ay. 39). Jadi, penderitaan tidak selalu menuntun pada pertobatan.

Penjahat yang bertobat itu  diselamatkan di detik-detik terakhir sebelum jatuh ke dalam maut. Inilah bukti dari belas kasihan dan karunia dari Allah. Selain itu, menunjukkan bahwa penjahat itu memercayai adanya kehidupan setelah kematian. Biarlah kita juga menyadari bahwa Tuhan tidak sekali-kali membiarkan jika kita berdosa (Nah. 1:3), tetapi juga akan menerima pengampunan jika kita bertobat.

Peristiwa ini juga menunjukkan adanya iman dari penjahat yang bertobat (ay. 42b). Dengan mata rohaninya, dia dapat melihat bahwa kelak Yesus akan datang sebagai Raja yang berkuasa.

Jadi, di saat-saat menentukan di atas salib, kedua penjahat ini memiliki pengharapan yang berbeda. Satunya hanya mengharapkan keselamatan jasmani sehingga menolak Yesus, sementara yang satu lagi mengharapkan keselamatan kekal dan mendapatkannya karena iman di dalam Yesus.

Selama masih hidup, selalu ada pengharapan bagi kita dan ruang untuk berdoa meminta pengampunan Tuhan. Inilah kerinduan hati Tuhan bagi kita. Amin.

REFLEKSI

Salah satu dari tanda yang utama dari pertobatan adalah melihat dosa-dosa kita sebagaimana Tuhan melihatnya (Charles Simeon)

PERTANYAAN DISKUSI

  1. Ada sebagian orang yang berpandangan akan bertobat di masa tua mereka, sementara ini mereka ingin menikmati dunia. Bagaimana tanggapan Anda?
  2. Apakah Anda sudah sungguh-sungguh bertobat? Apa buktinya?

REFERENSI

39 Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: ”Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!” 40 Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: ”Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama? 41 Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah.” 42 Lalu ia berkata: ”Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.” 43 Kata Yesus kepadanya: ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.” (Luk. 23:39-43)

TUHAN itu panjang sabar dan besar kuasa,

tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang bersalah. (Nah. 1:3a)

About the author

Leave a Reply