Ibadah Umum I, 8 Desember 2024. Oleh: Pdt. Daniel Tanusaputra.
Ketika nubuat tentang Mesias diberikan pada zaman Yesaya (Yes. 9:5), bangsa Israel sedang menghadapi dua kekuatan besar, yaitu Asyur dan Babel. Mereka sedang diperhadapkan pada penghukuman melalui pembuangan jika tidak mau bertobat. Di tengah pemberontakan manusia, Allah merindukan manusia memiliki damai sejahtera.
Penggenapan nubuat ini terjadi pada zaman Yesus (Luk. 2:14). Allah melawat hati manusia yang hidup dalam ketakutan dan gagal mewujudkan perdamaian dengan sesamanya. Allah kemudian memberikan damai sejahtera-Nya melalui penderitaan Kristus (Yoh. 14:27).
Perseteruan kita dengan Tuhan bukan hanya melalui perlawanan kita terhadap firman-Nya. Tetapi juga dengan cara kita hidup seolah-olah tanpa Tuhan. Maka dari itu, berdamailah dengan Allah (Rm. 5:10-11). Pengakuan oleh sesama tidak akan mendatangkan kedamaian bagi kita.
Hanya Kristuslah yang bisa menjadi damai sejahtera kita. Dia bisa merubuhkan segala pemisahan yang biasa terjadi di dalam kehidupan antarsesama (Ef. 2:14-15). Ada empat hal yang perlu kita lakukan untuk memperoleh damai sejahtera: pengakuan, pertobatan sejati, penyerahan total, dan mencintai firman Tuhan (Mzm. 119:165). Tuhan pasti memberikannya bagi kita (2Tes. 3:16) Amin.
REFLEKSI
Orang yang bukan anak perdamaian bukanlah anak Tuhan (Richard Baxter)
PERTANYAAN DISKUSI
- Apa saja halangan yang bisa dihadapi dalam mewujudkan perdamaian? Bagaimana kita sebagai anak Tuhan mengatasinya?
- Adakah orang-orang di sekitar Anda yang Anda perlu berdamai dengan mereka? Doakan dan temuilah mereka supaya perdamaian terwujud.
REFERENSI
Sebab seorang anak telah lahir untuk kita,
seorang putera telah diberikan untuk kita;
lambang pemerintahan ada di atas bahunya,
dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. (Yes. 9:5)
”Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi
dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.” (Luk. 2:14)
Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu. (Yoh. 14:27)
10 Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya! 11 Dan bukan hanya itu saja! Kita malah bermegah dalam Allah oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, sebab oleh Dia kita telah menerima pendamaian itu. (Rm. 5:10-11)
14 Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan, 15 sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, (Ef. 2:14-15)
Besarlah ketenteraman pada orang-orang yang mencintai Taurat-Mu,
tidak ada batu sandungan bagi mereka. (Mzm. 119:165)
Dan Ia, Tuhan damai sejahtera, kiranya mengaruniakan damai sejahtera-Nya terus-menerus, dalam segala hal, kepada kamu. Tuhan menyertai kamu sekalian. (2Tes. 3:16)
