Berjalan Bersama Yesus di Tengah Tragedi (Luk. 24:13-18)

Ringkasan khotbah Ibadah Minggu, 15 November 2020 (Sore) oleh Ev. Michael Teng (STT SAAT)

Semua orang, wajar mengalami tragedi kehidupan. Itu juga yang dialami oleh dua orang murid Yesus yang sedang menuju ke Emaus ini. Mereka baru saja mengalami minggu yang sangat menakutkan. Yesus menemui mereka ketika mereka sedang bercakap-cakap seputar penyaliban Yesus. Mereka mengatakan dengan penuh kesedihan tentang harapan mereka yang sirna.

Percakapan itu menunjukkan bahwa mereka sedang mengalami kekecewaan dan keputusasaan. Mereka melihat masalah lebih besar dibanding Allah. Itulah yang menyebabkan mereka tidak mengenali Yesus, yang ada di hadapan mereka. Sungguh ironis. Bahkan di ay. 8, Kleopas menanyakan tentang Yesus, kepada Yesus sendiri, yang pasti jauh lebih tahu.

Oleh sebab itu, kita harus meletakkan tragedi kehidupan di dalam pengetahuan Allah yang mahatahu. Pada peristiwa itu, memang benar Yesus sudah mati disalib. Tetapi, itu bukan keseluruhan cerita. Yesus berkata, “Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?” (ay. 26).

Memang benar bahwa kita bisa mengalami tragedi dan tidak tahu akan hari esok. Tetapi yang berjalan dengan kita adalah Dia yang telah mengalahkan maut. Kita bisa mengantisipasi datangnya sukacita, walaupun sedang berada di tengah himpitan kehidupan. Kuncinya, pandanglah Yesus yang sudah menang.

Kisah Emaus diawali dengan kegalauan, tetapi diakhiri dengan pengharapan. Mengapa? Karena mata rohani mereka telah melihat Yesus yang bangkit, bukan Yesus yang mati.

REFLEKSI

Ketika kepercayaan lain memimpin kita untuk duduk di tengah sukacita kehidupan sembari menanti datangnya kesusahan, Kekristenan memampukan umat Tuhan untuk duduk di tengah penderitaan dunia sembari menanti datangnya sukacita – Tim Keller –

PERTANYAAN UNTUK DIRENUNGKAN

  1. Apakah tandanya bahwa mata rohani kita sedang gagal melihat Yesus dengan benar, seperti yang terjadi dengan dua murid ini?
  2. Hal-hal apa yang bisa menyebabkan mata rohani kita tidak bisa memandang Yesus dengan benar?

AYAT ALKITAB TERKAIT

13 Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem, 14 dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi. 15 Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. 16 Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia. 17 Yesus berkata kepada mereka: “Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?” Maka berhentilah mereka dengan muka muram. 18 Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: “Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?” (Luk. 24:13-18)

About the author

Leave a Reply