Ringkasan khotbah Ibadah Minggu, 15 November 2020 (Pagi) oleh Ev. Michael Teng (STT SAAT)
Kita sekarang berada dalam situasi krisis yang belum bisa terpetakan. Walaupun sama-sama berada dalam krisis, namun kita sebagai anak-anak Tuhan harus memiliki respons yang berbeda. Paulus mengingatkan bahwa “penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita” (Rm. 8:18).
Tuhan tidak bersukacita ketika kita menderita, tetapi Dia bersukacita apabila penderitaan menjadi cara supaya kita serupa dengan Kristus. Jadi, jangan sampai penderitaan kita lewati dengan sia-sia. Bagaimana caranya?
Pertama, berdoalah (ay. 26). Tuhan mengerti penderitaan kita. Bukan sekadar Dia adalah Tuhan yang mahatahu, tetapi karena Dia telah mengalami penderitaan di dunia demi menebus kita. Tuhan memberikan Roh Kudus supaya kita bisa mengungkapkan isi hati kita. Dalam penderitaan, kita harus semakin tekun berdoa karena di situ ada Tuhan yang mendengar, menghibur, dan memberikan kekuatan pada anak-anak-Nya.
Kedua, percayalah. Sakit, kebangkrutan, dan kesulitan-kesulitan hidup lainnya bukanlah akhir hidup kita. Tetapi, itu awalah awal yang baik. Kita tidak selalu bisa mengerti tujuan dari setiap tragedi kehidupan. Mungkin, kita baru akan mengertinya kelak ketika kita berada di surga. Kita perlu terus percaya pada rencana Tuhan yang baik. Tuhan selalu hadir dan bekerja, sekalipun di dalam penderitaan yang terburuk, untuk mendatangkan kebaikan (Rm. 8:28).
REFLEKSI
Kristus menderita bukan supaya kamu tidak menderita, tetapi supaya kamu menjadi serupa dengan Dia – Tim Keller –
PERTANYAAN UNTUK DIRENUNGKAN
- Apakah ada sikap dan kebiasaan doa Anda selama ini yang tidak sesuai dengan firman Tuhan pada hari ini? Perbaikilah dengan meminta kekuatan dari Roh Kudus.
- Bagaimana pandangan Anda dengan pernyataan “pray until something happens” (PUSH), “berdoalah sampai sesuatu terjadi”? Kaitkan dengan ayat-ayat Alkitab dan juga dengan situasi praktis yang Anda ketahui.
AYAT ALKITAB TERKAIT
26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. 27 Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus. 28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. 29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. (Rm. 8:26-29)
Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita. (Rm. 8:18)