Ibadah Minggu, 10 Januari 2021 (Pagi)
Oleh Pdt. Andreas Hauw (STT SAAT Malang)
Injil adalah berita yang paling menggemberikan umat manusia. Tidak hanya menyelamatkan dari kematian fisik (seperti vaksin Covid-19), namun menyelamatkan dari kematian kekal. Inilah berita yang diberikan kepada umat manusia pada saat kelahiran Tuhan Yesus. Kata Injil pertama kali digunakan dalam Perjanjian Baru di dalam Gal. 6-7a ini.
Ketika itu, orang-orang Galatia cepat sekali percaya pada berita palsu yang berlawanan dengan Injil. Misalnya, mereka berpikir bahwa Injil Tuhan Yesus tidak cukup menyelamatkan sehingga masih perlu ditambah melakukan ritual-ritual Yahudi (seperti sunat). Pada masa kini, ajaran yang mirip juga terdapat di sebagian kalangan umat Kristen sehingga mereka masih merasa perlu untuk bersembahyang kepada leluhur atau dewa-dewa walaupun telah mengaku percaya pada Tuhan Yesus.
Injil adalah berita yang sangat penting dan mendesak karena berkaitan dengan apa yang akan terjadi dengan kita dalam kekekalan. Tanpa percaya pada Injil, kita akan binasa (Mrk. 1:14-15). Paulus merangkum berita dalam Injil dengan “kasih karunia Kristus” (Gal. 1:6). Kasih karunia (atau dalam kata lain, anugerah) adalah mengasihi pihak yang tidak layak untuk dikasihi dan mengampuni pihak yang tidak layak untuk diampuni.
Paulus menyandarkan beritanya dari Tuhan Yesus, sehingga tidak mungkin apa yang disampaikannya adalah palsu (seperti Gal. 1:8-9). Tuhan menyatakan diri-Nya kepada Paulus dan dia juga membangun relasi dengan Tuhan ketika berada di tanah Arab (Gal. 1:17). Demikian juga, hendaklah kata-kata yang kita keluarkan adalah kata-kata yang baik, bukan kata-kata yang palsu dan menyakitkan. Tidak hanya kata-kata, Injil juga berkaitan dengan cara hidup (Gal. 2:14) dalam kerajaan Allah (Gal. 5:21), yaitu cara Allah memerintah manusia. Dengan hidup menurut Injil, Kristus akan dimuliakan. Amin.
REFLEKSI
Sebagai warga Kerajaan Allah, kita memiliki berita yang jauh lebih bernilai dibanding apapun. Jadikanlah penggerak utama dalam hidup kita sehari-hari.
PERTANYAAN UNTUK DIRENUNGKAN
- Apa contoh “Injil palsu” yang ada pada masa kini?
- Bagaimana langkah praktis yang dapat kita lakukan sehingga Injil dapat kita beritakan kepada orang-orang di sekitar kita?
AYAT ALKITAB TERKAIT
6 Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain, 7 yang sebenarnya bukan Injil. (Gal. 1:6-7a)
14 Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah, 15 kata-Nya: “Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!” (Mrk. 1:14-15)
8 Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia. 9 Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia. (Gal. 1:8-9)
juga aku tidak pergi ke Yerusalem mendapatkan mereka yang telah menjadi rasul sebelum aku, tetapi aku berangkat ke tanah Arab dan dari situ kembali lagi ke Damsyik. (Gal. 1:17)
Tetapi waktu kulihat, bahwa kelakuan mereka itu tidak sesuai dengan kebenaran Injil, aku berkata kepada Kefas di hadapan mereka semua: “Jika engkau, seorang Yahudi, hidup secara kafir dan bukan secara Yahudi, bagaimanakah engkau dapat memaksa saudara-saudara yang tidak bersunat untuk hidup secara Yahudi?” (Gal. 2:14)
kecemburuan, mabuk-mabukan, pesta pora, dan sejenisnya. Aku peringatkan kamu sekarang, seperti yang sudah aku peringatkan sebelumnya, siapa yang melakukan hal-hal itu tidak akan mewarisi Kerajaan Allah. (Gal. 5:21)