Ibadah Minggu, 17 Desember 2021 (Sore)
Oleh Pdt. Kornelius A. Setiawan (STT Aletheia)
Natal adalah wujud kasih Allah yang sangat besar, yang menyelamatkan manusia dari dosa (Mat. 1:21). Perayaan Natal, semeriah apapun, tidak akan berarti jika kasih Tuhan tidak “lahir” dalam hati kita. Jadi perlu direnungkan apakah kita merayakan Natal sebagai rutinitas saja atau sudah sungguh-sungguh mengalami kasih Allah yang tak terbatas itu. Mengapa kasih Allah disebut sangat besar?
Pertama, kasih Allah adalah kasih yang melawat umat-Nya. Inilah yang dinyatakan oleh malaikat kepada para gembala (Luk. 2:10). Mengapa Allah rela lahir sebagai manusia? Karena Dia ingin berkomunikasi dengan umat-Nya. Ibaratnya, sekawanan burung yang dipelihara seseorang tidak akan bisa mengerti betapa besar pemiliknya itu mengasihi mereka. Tetapi seandainya dia bisa menjadi burung, maka dia bisa bercerita kepada mereka.
Kedua, kasih Allah adalah kasih yang mau berkorban. Pengorbanan Yesus sebenarnya bukan hanya waktu Dia disalib, melainkan sejak Dia terlahir. Yesus menjadi sama dengan manusia, yang hina dan terbatas. Dia juga lahir di palungan karena tidak ada tempat (Luk. 2:7, rumah penginapan dalam ayat ini berarti kamar tamu; bnd. BIMK). Yesus datang untuk menyelamatkan manusia dari kematian kekal dan membawa mereka ke kehidupan kekal (Luk. 19:10; Mrk. 10:45). Ketika kita masih berdosa, Yesus sudah lebih dulu mengasihi kita (Rm. 5:8). Melalui salib-Nya, maka kita bisa datang kepada Allah untuk memperoleh hidup yang kekal.
Ketiga, kasih Allah adalah kasih yang menyelamatkan (Yoh. 3:16). Melalui kematian Kristus dan pengorbanan-Nya di kayu salib, kita yang berdosa (Rm. 6:23) bisa diselamatkan. Melalui salib-Nya, hidup kita yang fana bisa berubah menjadi hidup yang mulia. Amin.
REFLEKSI
Legalisme berkata bahwa Allah akan mengasihi kita jika kita berubah, tetapi Injil berkata bahwa Allah akan mengubah kita karena Dia mengasihi kita (Tullian Tchividjian)
PERTANYAAN UNTUK DIRENUNGKAN
- Apa saja perbedaan antara kasih Allah dengan kasih manusia?
- Bagaimana kita bisa membalas kasih Allah yang begitu besar ini? Nyatakan komitmen Anda dalam kehidupan sehari-hari.
AYAT ALKITAB TERKAIT
Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka. (Mat. 1:21)
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yoh. 3:16)
Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. (Rm. 5:8)
dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. (Luk. 2:7)
Ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung. Anak itu dibungkusnya dengan kain, lalu diletakkan di dalam palung berisi jerami; sebab mereka tidak mendapat tempat untuk menginap. (Luk. 2:7 BIMK)
Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:” (Luk. 2:10)
Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang. (Luk. 19:10)
Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. (Mrk. 10:45)
Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. (Rm. 6:23)