Ibadah Umum I, 14 Agustus 2022.

Oleh: Pdt. Joni Stephen.

Di dalam Galatia 4:21-31, ada lima kata merdeka di dalamnya. Paulus sedang menekankan bahwa orang yang sungguh-sungguh di dalam Kristus sesungguhnya sudah merdeka. Tetapi bukan berarti tanpa aturan, karena itu adalah kebebasan palsu yang menjerumuskan (seperti ikan bebas melompat ke darat, tetapi pasti mati). Seperti apa kemerdekaan di dalam Kristus?

Kristus telah memerdekakan kita dari tiga hal. Pertama, dimerdekakan dari dosa. Sejak kecil, kita cenderung melakukan dosa karena kita adalah hamba dosa. Kedua, dimerdekakan dari maut (kematian kekal). Maut adalah konsekuensi dari dosa manusia. Ketiga, dimerdekakan dari Iblis. Iblis masih bisa mengganggu kita, tetapi tidak lagi bisa menguasai kita.

Kita yang telah dimerdekakan hendaknya hidup berdasar janji Allah (ay. 22-23; Mzm. 119:11). Kita tidak hidup berdasar usaha manusia (dilambangkan dengan kelahiran Ismael) melainkan hidup di dalam anugerah Tuhan (dilambangkan dengan kelahiran Ishak, yang seharusnya mustahil).  Janji Allah ini tidak hanya berlaku dalam hidup kekal, namun juga dalam hidup ini (ay. 24-27). Tetapi, kita harus siap “membayar harga” demi janji Allah itu (ay. 28-31). Amin.

REFLEKSI

Tidak baik bagi seseorang untuk terlalu bebas, dalam arti mendapatkan apapun yang dia inginkan (Blaise Pascal)

PERTANYAAN DISKUSI

  1. Apa yang terjadi ketika seorang Kristen belum benar-benar mengalami kemerdekaan sejati?
  2. Adakah hal-hal yang masih membelenggu hidup Anda? Serahkanlah kepada Tuhan dan mohonlah kekuatan dari-Nya.

REFERENSI AYAT ALKITAB

21 Katakanlah kepadaku, hai kamu yang mau hidup di bawah hukum Taurat, tidakkah kamu mendengarkan hukum Taurat? 22 Bukankah ada tertulis, bahwa Abraham mempunyai dua anak, seorang dari perempuan yang menjadi hambanya dan seorang dari perempuan yang merdeka? 23 Tetapi anak dari perempuan yang menjadi hambanya itu diperanakkan menurut daging dan anak dari perempuan yang merdeka itu oleh karena janji. 24 Ini adalah suatu kiasan. Sebab kedua perempuan itu adalah dua ketentuan Allah: yang satu berasal dari gunung Sinai dan melahirkan anak-anak perhambaan, itulah Hagar  — 25 Hagar ialah gunung Sinai di tanah Arab  —  dan ia sama dengan Yerusalem yang sekarang, karena ia hidup dalam perhambaan dengan anak-anaknya. 26 Tetapi Yerusalem sorgawi adalah perempuan yang merdeka, dan ialah ibu kita. 27 Karena ada tertulis: “Bersukacitalah, hai si mandul yang tidak pernah melahirkan! Bergembira dan bersorak-sorailah, hai engkau yang tidak pernah menderita sakit bersalin! Sebab yang ditinggalkan suaminya akan mempunyai lebih banyak anak dari pada yang bersuami.” 28 Dan kamu, saudara-saudara, kamu sama seperti Ishak adalah anak-anak janji. 29 Tetapi seperti dahulu, dia, yang diperanakkan menurut daging, menganiaya yang diperanakkan menurut Roh, demikian juga sekarang ini. 30 Tetapi apa kata nas Kitab Suci? “Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba perempuan itu tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anak perempuan merdeka itu.” 31 Karena itu, saudara-saudara, kita bukanlah anak-anak hamba perempuan, melainkan anak-anak perempuan merdeka. (Gal. 4:21-31)

Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau. (Mzm. 119:11)

About the author

Leave a Reply