Ibadah Umum II, 14 Januari 2024. Oleh: Pdt. Vivian Soesilo.

Konteks. Bagian ini merupakan bagian dari penglihatan nabi Yesaya yang dimulai dari pasal pertama. Bangsa Yehuda diibaratkan sebagai seorang anak yang dibesarkan orang tuanya, tetapi malah memberontak (1:2) dan kelakuannya jahat (1:3-4). Demikian juga keadaan Yerusalem, yang digambarkan seperti seorang sundal (1:21).

Kondisi itu menyebabkan tidak ada damai. Tuhan tidak lagi berkenan pada persembahan mereka (1:11). Tetapi, Tuhan tetap berbelas kasihan (1:9) dan memberi kesempatan kepada mereka untuk bertobat (1:18). Darah Tuhan Yesus sanggup membasuh dosa-dosa manusia.

Pedang menjadi mata bajak.” Tetapi di pasal kedua, keadaan berubah karena banyaknya suku bangsa yang berbondong-bondong berjalan di dalam jalan Tuhan (ay. 3). Tidak hanya dengan Tuhan, dengan sesama manusia pun berubah. Dari saling berperang menjadi damai (ay. 4).

Berjalan dalam terang Tuhan. Bagi kita yang telah ada di dalam Tuhan, bereskanlah semua kepahitan dan pertikaian. Tempalah ‘pedang-pedang’ yang tadinya untuk menyakiti orang lain menjadi ‘mata bajak’ yang memberkati oralng lain. Berjalanlah dalam terang Tuhan (ay. 5). Dunia menginginkan damai tetapi tidak dapat mewujudkannya. Tetapi kita yang telah menerima damai Tuhan di dalam hati selayaknya tidak akan bertikai dengan orang lain. Amin.

REFLEKSI

Hanya Kristus yang dapat memberikan damai yang kekal – damai dengan Allah – damai di antara manusia dan bangsa-bangsa – dan damai di dalam hati kita (Billy Graham)

PERTANYAAN DISKUSI

  1. Apakah damai berarti kita tidak boleh berkonfrontasi dengan orang lain? Jelaskan.
  2. Apa bedanya kedamaian yang datang dari Tuhan dengan kedamaian yang berasal dari manusia semata?

REFERENSI

1 Firman yang dinyatakan kepada Yesaya bin Amos tentang Yehuda dan Yerusalem.

2      Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir:

gunung tempat rumah TUHAN

akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung

dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit;

segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,

3      dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata:

”Mari, kita naik ke gunung TUHAN,

ke rumah Allah Yakub,

supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya,

dan supaya kita berjalan menempuhnya;

sebab dari Sion akan keluar pengajaran

dan firman TUHAN dari Yerusalem.”

4      Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa

dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa;

maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak

dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas;

bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa,

dan mereka tidak akan lagi belajar perang.

5      Hai kaum keturunan Yakub,

mari kita berjalan

di dalam terang TUHAN!

(Yes. 2:1-5)

2 Dengarlah, hai langit, dan perhatikanlah, hai bumi,

sebab TUHAN berfirman:

”Aku membesarkan anak-anak dan mengasuhnya,

tetapi mereka memberontak terhadap Aku.

3  Lembu mengenal pemiliknya,

tetapi Israel tidak;

keledai mengenal palungan yang disediakan tuannya,

tetapi umat-Ku tidak memahaminya.”

4      Celakalah bangsa yang berdosa,

kaum yang sarat dengan kesalahan,

keturunan yang jahat-jahat,

anak-anak yang berlaku buruk!

Mereka meninggalkan TUHAN,

menista Yang Mahakudus, Allah Israel,

dan berpaling membelakangi Dia.

(Yes. 1:2-4)

Seandainya TUHAN semesta alam

tidak meninggalkan pada kita sedikit orang yang terlepas,

kita sudah menjadi seperti Sodom,

dan sama seperti Gomora.

(Yes. 1:9)

”Untuk apa itu korbanmu yang banyak-banyak?”

firman TUHAN;

”Aku sudah jemu akan korban-korban bakaran berupa domba jantan

dan akan lemak dari anak lembu gemukan;

darah lembu jantan dan domba-domba

dan kambing jantan tidak Kusukai.

(Yes. 1:11)

Marilah, baiklah kita beperkara!

—firman TUHAN—

Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi,

akan menjadi putih seperti salju;

sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba,

akan menjadi putih seperti bulu domba.

(Yes. 1:18)

 

Bagaimana ini, kota yang dahulu setia

sekarang sudah menjadi sundal!

Tadinya penuh keadilan

dan di situ selalu diam kebenaran,

tetapi sekarang penuh pembunuh.

(Yes. 1:21)

 

About the author

Leave a Reply