Ibadah Umum I, 15 Oktober 2023. Oleh: Ev. Karmelita Suryanto.
Suatu kali, Tuhan Yesus marah dengan orang-orang yang berjualan di Bait Suci (ay. 14, 16). Sebenarnya awalnya tujuan mereka baik karena ingin menolong orang-orang yang perlu mempersembahkan hewan kurban. Sayangnya, mereka kemudian memanfaatkannya untuk mendapat keuntungan dan lokasinya pun bergeser ke halaman Bait Suci. Padahal, itu diperuntukkan bagi orang-orang non-Yahudi yang ingin beribadah. Penyimpangan inilah yang membuat Dia marah.
Jadi, kemarahan Tuhan Yesus itu tidak sekadar meluapkan emosi. Tetapi, itu dilakukan-Nya karena Dia sangat mencintai rumah Bapa-Nya dan berhak untuk melakukan hal itu (ay. 16). Orang-orang yang percaya kepada-Nya juga diberi hak yang sama sebagai anak-anak Allah (Yoh. 1:11-13). Jika demikian kita pun sudah seharusnya mencintai rumah Allah, yaitu gereja kita.
Mari kita renungkan, apakah kita telah mencintai gereja kita? Kita harus memiliki perasaan memiliki (sense of belonging) dan juga berkomitman untuk membangun gereja kita. Jangan sekadar datang, atau malah pindah-pindah gereja.
Kemudian, Tuhan Yesus juga menyatakan bahwa Dia adalah Bait Suci yang menjadi saluran Allah menjumpai umat-Nya (ay. 19). Selain itu, kita yang telah percaya kepada-Nya pun adalah Bait Allah karena Roh Kudus mendiami diri kita. Jadi, kita harus memancarkan Allah yang hidup kepada orang-orang di sekeliling kita setiap saat. Amin.
REFLEKSI
Saat ini, gereja bukanlah kayu dan batu, tetapi persekutuan orang-orang yang percaya kepada Kristus (Martin Luther)
PERTANYAAN DISKUSI
- Penyimpangan-penyimpangan apa yang biasa terjadi di gereja pada saat ini? Bagaimana dengan gereja Anda dan apa yang bisa Anda lakukan untuk mencegah atau menghilangkannya?
- Apa komitmen yang dapat Anda lakukan untuk berpartisipasi dalam perkembangan gereja Anda?
REFERENSI
13 Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. 14 Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. 15 Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. 16 Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: “Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan.” 17 Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: “Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku.” 18 Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: “Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?” 19 Jawab Yesus kepada mereka: “Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.” 20 Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: “Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?” 21 Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri. 22 Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan merekapun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus. (Yoh. 2:13-22)
11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. 12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; 13 orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. (Yoh. 1:11-13)