Ibadah Umum I, 26 Juni 2022.
Oleh: Pdt. Claudia Angelina
Roh Kudus ditugaskan untuk menolong orang-orang percaya, karena mereka perlu ditolong. Melalui Roh Kudus, Allah hadir. Roh Kudus menyaksikan karya Kristus di dunia. Dalam bagian ini, kita dapat belajar dua pekerjaan Roh Kudus.
Pertama, menginsafkan akan dosa, kebenaran, dan penghakiman (ay. 8-9). Roh Kudus menyatakan tentang dosa, kebenaran, dan penghakiman. Roh Kuduslah yang memampukan para rasul untuk memberitakan Injil di tengah segala ancaman dan tantangan. Ada konsep yang salah atas dosa yang menyebabkan manusia tidak percaya pada Kristus, sehingga Roh Kudus diutus. Menginsafkan bisa diartikan menegur atau menyatakan bersalah. Menginsafkan akan dosa membuat manusia merasa jijik atas dosa. Kemudian, menginsafkan akan kebenaran berarti menyatakan Yesus adalah Allah. Sementara itu, menginsafkan akan penghakiman berarti menyatakan penghukuman atas penguasa dunia.
Kedua, memimpin kita pada kebenaran (ay. 13-15). Roh Kudus melatih dan mengajar dengan cara memberikan pengetahuan dan intruksi untuk melakukan kebenaran. Dengan begitu, pemberitaan Injil yang dilakukan oleh para murid tidak menjadi ajang pamer belaka, tetapi memuliakan Kristus.
Sampai sekarang, Roh Kudus masih terus bekerja. Karena Dialah, pesan kebenaran Alkitab dari ribuan tahun yang lalu tetap bisa didengar manusia. Bukan hanya tahu kebenaran, tetapi dipengaruhi kebenaran itu. Karena Dia jugalah, kita bisa tidak keliru dalam mewartakan kebenaran. Amin.
REFLEKSI
Tidak ada pengkhotbah yang lebih baik dibanding Roh Kudus (Dwight L. Moody)
PERTANYAAN DISKUSI
- Benarkah tanpa Roh Kudus, manusia tidak bisa insaf atas dosa? Bukankah banyak orang di luar Kristus yang merasa berdosa dan kemudian bertobat menurut agama mereka?
- Apakah ada perbedaan atau tanda-tanda antara orang yang diinsafkan oleh Roh Kudus dengan orang yang insaf atas inisiatifnya sendiri?
REFERENSI AYAT ALKITAB