Peran Ayah dalam Keluarga (Kol. 3:21)

Ibadah Umum II, 1 September 2024. Oleh: Pdt. Yok Suhendra Atmadja.

Pada masa Imam Eli hidup, firman Tuhan jarang dan penglihatan-penglihatan langka (1Sam. 3:1). Tuhan seolah-olah berdiam diri. Kemungkinan, situasi ini juga disebabkan karena anak-anak Imam Eli hidup sembarangan. Eli pun tidak peka sehingga ketika Tuhan memanggil Samuel, Eli malah menyuruhnya untuk tidur kembali. Apa saja kesalahan Eli?

Pertama, tidak mendisiplin anak-anaknya (1Sam. 3:13-14). Dia membiarkan anak-anaknya berbuat kesalahan. Hanya berani menegur, tetapi tidak mendisiplin (bnd. Ams. 19:18). Hal ini berbeda dengan Ayub, yang meminta ampun kepada Tuhan atas kesalahan yang mungkin dilakukan anak-anaknya. Didiklah anak di dalam Tuhan supaya hidupnya benar (Ams. 22:6).

Kedua, tidak tegas (1Sam. 2:22-25). Ketika mendengar kejahatan yang dilakukan anak-anaknya, Eli tidak menegur dengan cara yang tegas.

Ketiga, tidak memimpin. Setelah bangsa Israel memasuki tanah Kanaan dan menempati Silo, mereka mengangkat Eli untuk menjadi imam yang memimpin mereka beribadah. Eli bisa dikatakan berhasil, tetapi gagal dalam mendidik anak-anaknya.

Keempat, tidak mendidik. Eli mendidik Samuel hingga berhasil menjadi seorang pelayan Tuhan (baca: 1Sam. 2:18-21; 3:1-4:1). Tetapi, dia tidak bisa mendidik anak-anaknya sendiri. Kiranya Tuhan memberkati kita dalam mendidik anak-anak. Amin.

REFLEKSI

Tokoh yang tragis. Eli berhasil mempersiapkan Samuel untuk tugas rohani, tetapi gagal dengan anak-anaknya sendiri (Ronald F. Youngblood)

PERTANYAAN DISKUSI

  1. Apa saja tantangan dalam mendidik anak di zaman sekarang, dan bagaimana pendekatan yang relevan bagi mereka sesuai dengan apa yang diajarkan dalam bagian ini?
  2. Apa saja kebiasaan-kebiasaan yang tidak membangun dalam mendidik anak-anak di dalam keluarga besar Anda atau di dalam budaya masyarakat tempat Anda tinggal? Bagaimana Anda bisa memperbaikinya dalam keluarga Anda sendiri?

REFERENSI

Samuel yang muda itu menjadi pelayan TUHAN di bawah pengawasan Eli. Pada masa itu firman TUHAN jarang; penglihatan-penglihatan pun tidak sering. (1Sam. 3:1)

13 Sebab telah Kuberitahukan kepadanya, bahwa Aku akan menghukum keluarganya untuk selamanya karena dosa yang telah diketahuinya, yakni bahwa anak-anaknya telah menghujat Allah, tetapi ia tidak memarahi mereka! 14 Sebab itu Aku telah bersumpah kepada keluarga Eli, bahwa dosa keluarga Eli takkan dihapuskan dengan korban sembelihan atau dengan korban sajian untuk selamanya. (1Sam. 3:13-14)

Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya,

maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu. (Ams. 22:6)

Hajarlah anakmu selama ada harapan,

tetapi jangan engkau menginginkan kematiannya. (Ams. 19:18)

22 Eli telah sangat tua. Apabila didengarnya segala sesuatu yang dilakukan anak-anaknya terhadap semua orang Israel dan bahwa mereka itu tidur dengan perempuan-perempuan yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan, 23 berkatalah ia kepada mereka: ”Mengapa kamu melakukan hal-hal yang begitu, sehingga kudengar dari segenap bangsa ini tentang perbuatan-perbuatanmu yang jahat itu? 24 Janganlah begitu, anak-anakku. Bukan kabar baik yang kudengar itu bahwa kamu menyebabkan umat Tuhan melakukan pelanggaran. 25 Jika seseorang berdosa terhadap seorang yang lain, maka Allah yang akan mengadili; tetapi jika seseorang berdosa terhadap Tuhan, siapakah yang menjadi perantara baginya?” Tetapi tidaklah didengarkan mereka perkataan ayahnya itu, sebab Tuhan hendak mematikan mereka. (1Sam. 2:22-25)

About the author

Leave a Reply