Ibadah Umum I, 8 Mei 2022 (Hari Ibu Internasional)

Oleh: Pdt. Dina Elizabeth Latumahina

Ester adalah seorang Yahudi (Israel) yang tinggal di Babel pada zaman Ahasyweros menjadi raja Persia. Dia dibesarkan oleh pamannya yang bernama Mordekhai. Suatu kali, Ester memenangkan sayembara dan memperoleh kedudukan sebagai ratu Persia.

Setelah sekian lama menjadi ratu Persia, orang-orang Yahudi mengalami pergumulan akibat perintah raja. Isinya, para bupati dan pembesar harus membunuh setiap orang Yahudi di daerah masing-masing dan merampas harta mereka. Perintah ini dikeluarkan karena muslihat Haman, yang memusuhi Mordekhai.

Apa yang Ester lakukan mendengar tantangan ini? Dia harus memilih untuk menolong saudara-saudara sebangsanya atau tidak. Awalnya, Ester menolak karena dia terancam hukuman mati dengan menghadap raja tanpa dipanggil (ay. 11). Namun Mordekhai mengajak Ester untuk melihat situasi ini dalam perspektif Tuhan (ay. 13-14).

Ada dua hal penting yang diajarkan Mordekhai tentang iman dalam jawabannya ini. Pertama, Tuhan sanggup melepaskan bangsa Yahudi. Karena Tuhan Mahakuasa, Dia tidak memerlukan Ester untuk menggenapi rencana-Nya. Kedua, Tuhan sudah terlebih dulu bekerja dalam kehidupan Ester sehingga dia bisa masuk ke istana raja Persia. Tuhan juga akan terus bekerja dalam diri Ester untuk menggenapi rencana-Nya.

Ester kemudian memberanikan diri untuk mau dipakai Tuhan dalam menolong orang-orang Yahudi. Dia siap mempertaruhkan jabatan, bahkan nyawanya, untuk menghadap raja (ay. 16). Inilah yang membuat Ester bisa kita sebut sebagai “Srikandi iman.” Akhir cerita, orang-orang Yahudi kemudian mendapatkan kelepasan (8:15-16). Sebaliknya, Haman mati di tiang gantungan. Inilah cikal bakal hari raya Purim bagi orang Yahudi.

Berkaca dari kisah Ester, berapa banyak kesempatan yang telah kita lewati untuk melakukan kebaikan bagi orang lain? Mungkin itu terjadi karena kita memiliki banyak pertimbangan manusiawi yang keliru. Jika Tuhan Yesus telah memberikan nyawa-Nya bagi kita, apa yang telah kita lakukan (Mat. 25:40; Flp. 4:5)? Amin.

REFLEKSI

Beriman berarti memercayakan segala risiko pada Tuhan (Jack Hyles)

PERTANYAAN DISKUSI

  1. Apa yang bisa kita lakukan untuk memandang situasi dalam perspektif Tuhan?
  2. Adakah hal yang bisa kita lakukan untuk berbagi kebaikan bagi orang-orang di sekitar kita? Lakukanlah segera!

REFERENSI AYAT ALKITAB

10 Akan tetapi Ester menyuruh Hatah memberitahukan kepada Mordekhai: 11 “Semua pegawai raja serta penduduk daerah-daerah kerajaan mengetahui bahwa bagi setiap laki-laki atau perempuan, yang menghadap raja di pelataran dalam dengan tiada dipanggil, hanya berlaku satu undang-undang, yakni hukuman mati. Hanya orang yang kepadanya raja mengulurkan tongkat emas, yang akan tetap hidup. Dan aku selama tiga puluh hari ini tidak dipanggil menghadap raja.” 12 Ketika disampaikan orang perkataan Ester itu kepada Mordekhai, 13 maka Mordekhai menyuruh menyampaikan jawab ini kepada Ester: “Jangan kira, karena engkau di dalam istana raja, hanya engkau yang akan terluput dari antara semua orang Yahudi. 14 Sebab sekalipun engkau pada saat ini berdiam diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan dan kelepasan dari pihak lain, dan engkau dengan kaum keluargamu akan binasa. Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu.” 15 Maka Ester menyuruh menyampaikan jawab ini kepada Mordekhai: 16 “Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangkupun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati.” 17 Maka pergilah Mordekhai dan diperbuatnyalah tepat seperti yang dipesankan Ester kepadanya. (Est. 4:10-17)

15 Dan Mordekhai keluar dari hadapan raja dengan memakai pakaian kerajaan dari pada kain ungu tua dan kain lenan, dengan memakai tajuk emas yang mengagumkan serta jubah dari pada kain lenan halus dan kain ungu muda. Maka kota Susan pun bertempiksoraklah dan bersukaria: 16 orang Yahudi telah beroleh kelapangan hati dan sukacita, kegirangan dan kehormatan. (Est. 8:15-16)

Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. (Mat. 25:40)

Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! (Flp. 4:5)

About the author

Leave a Reply