Ibadah Minggu, 4 September 2021 (Pagi) – Hari Ayah Internasional
Oleh Pdt. Gunaryo Sudarmanto (STT I-3 Batu)
Ayah merupakan figur sentral dalam keluarga, yaitu sebagai tulang punggung serta bertanggung jawab atas kehidupan jasmani dan rohani keluarganya. Jika ayah di dunia ini sayang pada anak-anaknya, maka Allah juga menyayangi anak-anak-Nya. Demikianlah yang dicatat oleh Daud dalam mazmur ini, yang merupakan ingatan akan pengalamannya bersama Tuhan.
Apa saja bukti kebaikan Allah? Pertama, Allah mengampuni segala kesalahan kita (ay. 3). Dia telah mengutus Anak-Nya yang tunggal untuk menebus dosa manusia. Kedua, Allah menyembuhkan segala penyakit kita (ay. 3). Jika kita masih hidup sampai saat ini, itu semua karena kebaikan-Nya. Ketiga, Allah telah menebus kita dari lubang kubur (ay. 4). Inilah karya salib Kristus yang telah mengalahkan maut. Keempat, Allah memberikan kasih setia dan rahmat bagi kita (ay. 4). Kelima, Allah memberikan segala apa yang kita inginkan yang sesuai dengan kehendak-Nya (ay. 5).
Ayah tidak boleh menyakiti hati anak-anaknya (Kol. 3:21) karena mereka bisa menjadi tawar hati dan kehilangan pengharapan dalam hidup mereka. Sesungguhnya, anak-anak adalah milik Tuhan dan oleh sebab itu ayah harus mendidik mereka sesuai dengan firman Tuhan (Mzm. 127:3-4).
Kemudian, bagaimana supaya kita sebagai anak-anak-Nya disayang Bapa? Pertama, takutlah akan Tuhan (Mzm. 103:13). Hal ini dimulai dengan relasi yang benar dengan Kristus (Gal. 2:20). Kedua, jangan lupakan kebaikan Tuhan (Mzm. 103:2). Ketiga, pujilah Tuhan (Mzm. 103:1). Bukan hanya di bibir saja, tetapi pujian yang mengalir akibat relasi yang baik dengan Tuhan. Keempat, taatilah kehendak Tuhan (Kol. 3:20). Marilah kita juga mengingat kebaikan ayah kita di dunia ini dan balaslah kebaikan itu selama beliau hidup. Seburuk apapun ayah kita, pasti ada kebaikan yang telah beliau berikan untuk kita. Amin.
REFLEKSI
Didiklah anak-anakmu dalam jalan yang patut bagi mereka, namun pastikanlah bahwa kamu juga hidup dengan cara demikian (Charles Spurgeon)
PERTANYAAN UNTUK DIRENUNGKAN
- Bagi ayah, hal-hal apakah yang perlu kita perbaiki dalam kehidupan kita supaya bisa lebih menyatakan Allah yang sayang pada anak-anak-Nya?
- Bagaimana cara membalas kebaikan ayah kita jika beliau sudah tidak bersama dengan kita lagi (misalnya karena meninggal dunia atau perceraian)?
AYAT ALKITAB TERKAIT
1 Dari Daud. Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! 2 Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya! 3 Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu, 4 Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat, 5 Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali. (Mzm. 103:1-5)
Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia. (Mzm. 103:13)
20 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan. 21 Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya. (Kol. 3:20-21)
3 Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah. 4 Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda. (Mzm. 127:3-4)
namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku. (Gal. 2:20)