Ibadah Umum II, 6 Maret 2022

Oleh: Pdt. Daniel Tanusaputra

Kepastian akan kematian dan ketidakpastian akan apa yang terjadi setelahnya merupakan sumber kecemasan yang tertinggi bagi manusia. Sebaliknya, Alkitab mengajarkan adanya kebangkitan, yang bisa menjadi sukacita. Kita harus memandang kematian di dalam Kristus. Inilah yang diajarkan oleh Paulus dalam 1Kor. 15:50-58 ini.

Kebangkitan Kristus memulai adanya era yang baru dalam kehidupan manusia bahwa kematian bukanlah akhir (ay. 51). Kebangkitan Kristus menyingkapkan hari esok yang pasti, yaitu hidup kekal bersama dengan-Nya (ay. 54-55). Namun demikian, kita juga sudah bisa menikmati sukacita itu sejak di dunia ini. Itulah sebabnya, kita harus hati-hati menggunakan waktu hidup kita (Ef. 5:15-16).

Kita yang percaya pada Kristus memiliki jaminan yang pasti akan hidup kekal. Saat ini juga, kita memiliki kuasa kebangkitan-Nya (Ef. 1:19-20). Hari demi hari kita dikuatkan oleh-Nya, bagaimanapun kondisi hidup kita. Kita tidak selayaknya menghabiskan hidup kita dalam kesia-siaan (ay. 58). Pada saatnya nanti, tubuh kita yang fana ini akan digantikan dengan tubuh yang kekal.

Apakah kehidupan dan pelayanan ini sudah kita lakukan bersama Tuhan? Bukan sekadar untuk Tuhan (dan sayangnya, dilakukan tanpa Tuhan)? Mari kita terus melekat kepada-Nya. Karena hanya dengan inilah, kita bisa memaknai hidup kita. Amin.

REFLEKSI

Yesus Kristus bukan datang untuk mengubah orang jahat menjadi baik, namun untuk mengubah orang mati menjadi hidup (Lee Strobel)

PERTANYAAN DISKUSI

  1. Pola pikir seperti apakah yang akan dimiliki oleh orang yang percaya pada kebangkitan Kristus dan kebangkitan dirinya sendiri? Kaitkan dengan contoh kasus sehari-hari.
  2. Apa yang akan membedakan jika sebuah pelayanan dilakukan bersama Tuhan (bukan sekadar untuk Tuhan namun sekaligus tanpa Tuhan)?

REFERENSI AYAT ALKITAB

2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. 3 Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa. (Ibr. 12:2-3)

50 Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa. 51 Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah, 52 dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah. 53 Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati. 54 Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: “Maut telah ditelan dalam kemenangan. 55 Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?” 56 Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat. 57 Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. 58 Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia. (1Kor. 15:50-58)

15 Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, 16 dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. (Ef. 5:15-16)

19 dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya, 20 yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga, (Ef. 1:19-20)

About the author

Leave a Reply