Dampak Positif dari Masalah (2Kor. 12:7-10)

Ibadah Umum I, 28 Juli 2024. Oleh: Pdp. Heni Susiani.

Pada saat menulis surat ini, Paulus menghadapi masalah dengan beberapa orang di antara jemaat Korintus yang meragukan kerasulannya. Menjawab keraguan mereka, Paulus pun menerangkan bahwa jika mau, dia bisa menceritakan banyak pengalaman rohani (baca ayat-ayat sebelumnya).

Namun, Paulus lebih mengutamakan jemaat Korintus untuk lebih mengenal Kristus sehingga dia tidak mau menyombongkan diri. Paulus justru menjelaskan bahwa dia memiliki “duri dalam daging,” yang membuat Paulus menderita. Tetapi, penderitaan itu menghasilkan beberapa keuntungan.

Pertama, untuk mengubah karakter (ay. 7). Paulus menjadi orang yang tegas, rendah hati, dan dipimpin Roh Kudus sehingga tidak goyah dalam menghadapi berbagai tantangan iman. Dengan masalah tersebut, Tuhan bisa memproses karakter Paulus menjadi kuat.

Kedua, untuk melihat kuasa Allah (ay. 9). Di dalam kitab Kisah Para Rasul, Tuhan beberapa kali menggunakan Paulus untuk melakukan mukjizat-Nya. Sering terjadi bahwa orang-orang baru melihat kuasa Allah ketika mereka ada dalam kelemahan.

Ketiga, untuk kita bisa bersaksi (ay. 10 ). Tidak terhitung lagi jiwa-jiwa yang diselamatkan dan gereja yang didirikan melalui pelayanan Paulus.

Seperti halnya Paulus, jika kita menghadapi masalah bersama Tuhan, maka itu justru bisa membuat kita bertumbuh. Amin.

REFLEKSI

Doktrin Kristen tentang penderitaan terkait lebih dari sekadar kesabaran yang lebih untuk menghadapinya. Rasa sakit dan penderitaan dari kehidupan memfokuskan penglihatan rohani kita pada kebaikan rohani yang terpusat pada penebusan Kristus  (Timothy Keller)

PERTANYAAN DISKUSI

  1. Ada orang-orang Kristen yang terlihat hidupnya jauh dari penderitaan. Apakah dengan begitu mereka tidak bisa mengalami pertumbuhan rohani? Jelaskan jawaban Anda!
  2. Apa hal-hal praktis yang dapat kita lakukan sebagai orang Kristen dalam menghadapi penderitaan, yang berbeda dengan apa yang biasa dilakukan orang dunia?

REFERENSI

7 Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri. 8 Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku. 9 Tetapi jawab Tuhan kepadaku: ”Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. 10 Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat. (2Kor. 12:7-10)

About the author

Leave a Reply