Ibadah Umum I, 12 Juni 2022
Oleh: Pdm. Elda Fariani
Orang jujur semakin sulit ditemukan pada masa kini. Tuntutan ekonomi atau keserakahan membuat banyak orang menghindari kejujuran. Padahal sejatinya orang-orang yang tidak jujur sedang mengikuti kehendak Iblis (Mat. 5:37; Yoh. 8:44). Kelakuan seperti ini tidak memuliakan Tuhan (Ams. 14:2; Ams. 6:16-19).
Apa keuntungan hidup jujur? Pertama, bergaul erat dengan Tuhan (Ams. 3:32). Kedua, dilindungi Tuhan (Mzm. 37:14-15). Ketiga, mendapat pertolongan Tuhan (Mzm. 2:7). Keempat, doa kita akan dikabulkan (Ams. 15:8). Kelima, mendapat kepercayaan (seperti Yusuf di rumah Potifar dan di dalam penjara, baca Kej. 39). Keenam, diberkati Tuhan (Ams. 2:21). Ketujuh, menjadi saluran berkat buat orang lain (Ams. 11:11).
Jika orang tua saja senang ketika anak-anaknya hidup jujur, apalagi Bapa di surga. Marilah kita hidup jujur karena hati kita telah dilahirbarukan oleh Roh Kudus. Mohon bantuan Roh Kudus agar setiap perkataan dan perbuatan kita mencerminkan Kristus. Amin.
REFLEKSI
Hati yang jujur terbuka pada Kebenaran (A.W. Pink)
PERTANYAAN DISKUSI
- Sebutkan contoh-contoh ketidakjujuran yang sudah menjadi hal yang lumrah dalam masyarakat. Mengapa kita harus menghindarinya?
- Apakah kita boleh tidak jujur ketika terpaksa? Jelaskan jawaban Anda.
REFERENSI AYAT ALKITAB