Ibadah Minggu, 24 Oktober 2021 (Sore)

Oleh Pdt. Irwan Pranoto (STT SAAT)

Mazmur 3 berisi doa di masa yang kelam. Latar belakangnya adalah pelarian Daud dari pemberontakan Absalom, anak yang sangat dikasihinya (baca: 2Sam. 15:13-17:22). Waktu itu, Daud merasa sangat ketakutan (perhatikan perulangan kata banyak pada ayat kedua dan ketiga). Tim Keller, seorang pendeta, menjelaskan bahwa ada dua macam ketakutan. Pertama, ketakutan alamiah. Ketakutan jenis ini wajar dan perlu supaya kita berhati-hati. Kedua, perasaan khawatir yang berlebihan. Ketakutan jenis kedua inilah yang dialami oleh Daud.

Apa yang dilakukan oleh Daud? Dia berdoa. Mazmur ini dibuka dengan ketakutan (ay. 2-3), namun ditutup dengan keyakinan (ay. 9). Inilah kuasa yang terjadi ketika orang-orang percaya berdoa.

Ada dua hal yang bisa kita pelajari dari doa Daud ini. Pertama, kuasa doa yang meneguhkan. Daud menyatakan tiga pengakuan iman pada ayat keempat: 1) “Tuhan adalah perisai yang melindungiku.” Tuhan tidak selalu menghindarkan kesulitan, tetapi melindungi umat-Nya supaya tetap maju; 2) “Tuhan adalah kemuliaanku.” Sebagai seorang raja, Tuhanlah yang menjadi kebanggaan Daud; 3) “Tuhan mengangkat kepalaku.” Tuhanlah yang menjadi sumber kekuatan Daud (bnd. Flp. 4:13). Hasilnya, Daud pun bisa tidur tenang dan diteguhkan (ay. 6).

Kedua, kuasa doa yang membangkitkan. Bukan hanya kuat, tetapi bersemangat maju bersama Tuhan. Daud tidak hanya percaya, namun dia juga menyerahkan segala pergumulannya pada Tuhan. Daud pun mengalami perjumpaan dengan Tuhan (ay. 5b). Tuhan mendengarkan doa kita (Mat. 7:7). Kristus merupakan penggenapan jaminan penyertaan Allah bagi kita di tengah krisis (Rm. 8:32).

Apa dampaknya bagi Daud? Tuhan membangkitkan semangatnya (ay. 8). Kesejatian iman seorang Kristen bukan dibuktikan dengan kelancaran hidup. Tetapi, bagaimana dia berdoa melalui kesulitan hidup dan diteguhkan olehnya. Amin.

REFLEKSI

Semakin sibuk diri kita, maka kita semakin perlu berdoa (Martin Luther)

PERTANYAAN UNTUK DIRENUNGKAN

  1. Mengapa terkadang kita sulit berserah pada Tuhan?
  2. Apakah Anda terus berdoa ketika masalah tidak kunjung selesai? Mengapa?

 

AYAT ALKITAB TERKAIT

1 Mazmur Daud, ketika ia lari dari Absalom, anaknya. 2 Ya TUHAN, betapa banyaknya lawanku! Banyak orang yang bangkit menyerang aku; 3 banyak orang yang berkata tentang aku: “Baginya tidak ada pertolongan dari pada Allah.” Sela

4 Tetapi Engkau, TUHAN, adalah perisai yang melindungi aku, Engkaulah kemuliaanku dan yang mengangkat kepalaku. 5 Dengan nyaring aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus. Sela

6 Aku membaringkan diri, lalu tidur; aku bangun, sebab TUHAN menopang aku! 7 Aku tidak takut kepada puluhan ribu orang yang siap mengepung aku. 8 Bangkitlah, TUHAN, tolonglah aku, ya Allahku! Ya, Engkau telah memukul rahang semua musuhku, dan mematahkan gigi orang-orang fasik. 9 Dari TUHAN datang pertolongan. Berkat-Mu atas umat-Mu! Sela (Mzm. 3)

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. (Flp. 4:13)

Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. (Mat. 7:7)

Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? (Rm. 8:32)

About the author

Leave a Reply