Ibadah Umum II, 17 Juli 2022.
Oleh: Pdt. Eddy Tendean
Tuhan memanggil kita untuk menjadi anak-Nya, menjadi hamba Tuhan, majelis, guru Sekolah Minggu, dan sebagainya. Tetapi Tuhan mempunyai rencana dan kehendak-Nya sesuai kemauan-Nya. Kita anak-anak Tuhan telah menerima anugerah keselamatan yang besar. Oleh sebab itu, bagaimana kita merespons panggilan Tuhan? Kita akan belajar dari tiga tokoh Alkitab dalam merespons panggilan Tuhan.
Pertama, “Aku tidak mau, melarikan diri.” Tuhan memanggil Yunus untuk menyelamatkan Niniwe. Tetapi, Yunus malah melarikan diri ke Tarsis (Yun. 1:1-3). Seperti juga Yunus, kita juga bisa mengalami berbagai kesulitan ketika menolak panggilan Tuhan. Kedua, “Utuslah orang lain, jangan aku.” Musa menolak panggilan Tuhan karena dia merasa tidak mampu (Kel. 4:11-13). Tetapi, Tuhan tidak pernah memilih orang. Ketiga, “Ini aku, utuslah aku.” Ketika Tuhan mengutus-Nya, Yesaya menerima panggilan tersebut tanpa banyak bertanya (Yes. 6:8). Yesaya sadar betapa besar dosanya dan betapa besar kasih karunia Allah.
Ketika kita intim berelasi dengan Tuhan, maka kita akan peka mendengar suara-Nya. Panggilan Tuhan bukanlah paksaan, tetapi kehormatan. Jika Tuhan, yang telah menyelamatkan kita, memanggil kita, mengapa kita masih menolak? Ketika kita menerima panggilan-Nya, Dia akan menyertai, meneguhkan, dan memberi kuasa (Mat. 28:19-20; Kis. 1:8). Amin.
REFLEKSI
Allah meletakkan kita di mana kerinduan terbesar kita bertemu dengan kebutuhan terbesar gereja (Frederick Buechner)
PERTANYAAN DISKUSI
- Bagaimana membedakan antara panggilan Tuhan dengan ambisi diri sendiri?
- Apa yang biasanya menghalangi Anda untuk menaati panggilan Tuhan?
REFERENSI AYAT ALKITAB
Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung. (2Ptr. 1:10)
1 Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai, demikian: 2 “Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku.” 3 Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN; ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN. (Yun. 1:1-3)
11 Tetapi TUHAN berfirman kepadanya: “Siapakah yang membuat lidah manusia, siapakah yang membuat orang bisu atau tuli, membuat orang melihat atau buta; bukankah Aku, yakni TUHAN? 12 Oleh sebab itu, pergilah, Aku akan menyertai lidahmu dan mengajar engkau, apa yang harus kaukatakan.” 13 Tetapi Musa berkata: “Ah, Tuhan, utuslah kiranya siapa saja yang patut Kauutus.” (Kel. 4:11-13)
Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: “Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?” Maka sahutku: “Ini aku, utuslah aku!” (Yes. 6:8)
19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, 20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Mat. 28:19-20)
Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.
(Kis. 1:8)