Ibadah Umum I, 25 Agustus 2024. Oleh: Pdt. David Alinurdin.

Apakah selama ini kita menjalani hidup dengan cara yang asal-asalan? Pernahkah kita menyediakan waktu untuk memperhatikan hidup kita dengan saksama? Misalnya, perilaku, gaya hidup, dan kerohanian kita. Inilah nasihat Paulus kepada jemaat di Efesus. Mengapa hal ini perlu dilakukan?

Pertama, karena hari-hari ini adalah jahat. Kita tidak hanya berjuang melawan darah dan daging. Tetapi juga kuasa-kuasa gelap dan juga hawa nafsu kedagingan (Ef. 6:12; 2:2-3). Walaupun kita sudah menjadi orang percaya, namun hal-hal tadi terus menarik diri kita untuk menjauh dari Tuhan. Oleh sebab itu, kita harus merebut waktu yang kita miliki (ay. 15).

Kedua, karena sekarang kita adalah terang di dalam Tuhan. Kita tidak lagi hidup di dalam kesia-siaan (baca pasal 4). Tetapi setelah Kristus menebus kita, maka kita menjadi anak-anak terang (ay. 8). Waspadailah hal-hal yang bisa menghanyutkan kita untuk menjalani hidup dengan sia-sia.

Misalnya, menggunakan teknologi digital dengan cara yang tidak baik. Kita dipaksa untuk berpacu dengan perkembangan teknologi. Selain itu, teknologi juga bisa membentuk kita seperti orang-orang di masa Israel yang dibentuk menyerupai berhala yang mereka sembah (Mzm. 115:8; Hos. 9:10). Kemudian, kita cenderung tidak bisa melihat dampak teknologi.

Marilah kita menjalani waktu dengan baik yang mendukung panggilan kita sebagai murid Kristus. Amin.

REFLEKSI

Yang penting bukanlah seberapa lama kita hidup, tetapi seberapa baik kita menjalaninya (Anonim)

PERTANYAAN DISKUSI

  1. Ada sebagian orang yang berkata, “Hidup ini cuma sekali, rugi jika tidak bisa menikmati kesenangan seperti orang lain!” Setelah mempelajari khotbah ini, bagaimana tanggapan Anda?
  2. Apakah ada hal-hal yang harus Anda perbaiki untuk hidup dengan berhikmat? Nyatakanlah komitmen Anda kepada Tuhan untuk memperbaikinya!

REFERENSI

1 Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih 2 dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.

8 Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,

15 Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, 16 dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.  17 Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan. 18 Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh, 19 dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati. (Ef. 5:15-19)

perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. (Ef. 6:12)

2 Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka. 3 Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain. (Ef. 2:2-3)

Seperti itulah jadinya orang-orang yang membuatnya,

dan semua orang yang percaya kepadanya. (Mzm. 115:8)

Seperti buah-buah anggur di padang gurun

Aku mendapati Israel dahulu;

seperti buah sulung sebagai hasil pertama pohon ara

Aku melihat nenek moyangmu.

Tetapi mereka itu telah pergi kepada Baal-Peor

dan telah membaktikan diri kepada dewa keaiban,

sehingga mereka menjadi kejijikan sama seperti apa yang mereka cintai itu. (Hos. 9:10)

About the author

Leave a Reply