Ibadah Umum I, 1 Desember 2024. Oleh: Pdt. Chandra Wim.

Perumpamaan ini merupakan salah satu bagian ketika Tuhan Yesus mengajar di Bukit Zaitun (Olivet Discourse). Saat ini, Gereja sedang berada di antara masa Adven pertama (Tuhan Yesus lahir ke dunia) dan masa Adven kedua (kedatangan-Nya yang kedua kali). Apa yang perlu kita lakukan?

Ada tujuh pelajaran dari sini. Pertama, Yesus adalah Sang Mempelai Pria. Dia menggambarkan diri sebagai Allah di Perjanjian Lama. Kedua, meski belum kunjung datang, tetapi Yesus pasti datang. Ini adalah sebuah pengharapan dan penghiburan bagi kita. Ketiga, waktu kedatangan-Nya ada dalam kedaulatan kehendak-Nya. Kita tidak perlu berspekulasi tentang waktunya. Keempat, kedatangan-Nya yang kedua akan bersifat publik dan universal. Jika kedatangan-Nya yang pertama terjadi di Betlehem dan tidak banyak orang yang tahu, kedatangan-Nya yang kedua akan bisa dilihat semua orang, baik Kristen maupun bukan.

Kelima, kedatangan-Nya yang kedua akan bersifat perayaan/sukacita seperti perjamuan kawin yang besar. Dia adalah Tuhan yang kaya, yang rindu membawa berkat bagi umat-Nya. Keenam, kedatangan-Nya yang kedua juga memiliki unsur penghakiman. Akan ada pemisahan kekal antara orang percaya dan yang tidak. Ketujuh, Kita diminta setia dengan aktif menantikan kedatangan-Nya. Giatlah dalam mengabarkan Injil,  setialah dalam jalan Tuhan, serta saling mendorong dalam kasih dan ibadah kepada Allah. Amin.

REFLEKSI

Pertobatan yang sejati akan memberikan perasaan aman dalam diri seseorang, tetapi itu tidak akan menjadikannya tidak berjaga-jaga (Charles Spurgeon)

PERTANYAAN DISKUSI

  1. Apakah kehidupan Anda saat ini sedang menandakan seseorang yang berjaga-jaga atau yang kehabisan minyak? Renungkan dan nyatakan komitmen Anda untuk berjaga-jaga!
  2. Carilah berita tentang ramalan-ramalan dari orang-orang yang mengaku Kristen tentang akhir zaman/kedatangan Kristus yang kedua. Apa yang dapat Anda pelajari dari fenomena seperti ini?

REFERENSI

1 ”Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.  2 Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. 3 Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak, 4 sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka. 5 Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur. 6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia! 7 Gadis-gadis itu pun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. 8 Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam. 9 Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ. 10 Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup. 11 Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu!  12 Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu. 13 Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya.” (Mat. 25:1-13)

About the author

Leave a Reply