Ibadah Umum I, 9 Februari 2025. Oleh: Pdt. Michael Teng.
Ayat ini bisa dikatakan sebagai inti dari pemberitaan tentang Tuhan Yesus yang terentang dari Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru. Kasih-Nya begitu besar (ay. 16), hingga tidak mungkin bisa dituliskan oleh manusia. Dia menyelamatkan orang-orang yang percaya kepada-Nya dari murka Allah (ay. 17, 36). Tetapi orang yang tidak mau percaya kepada-Nya tetap ada di bawah murka Allah (ay. 36, Rm. 1:18-19).
Setiap orang, termasuk kita, telah berbuat dosa sehingga terancam kematian rohani, kematian fisik, dan kematian kekal (Rm. 3:23, 6:23). Tidak ada pengharapan di dalam manusia ketika murka Allah menyala-nyala (Yes. 13:6, 13). Tetapi bahkan ketika kita masih berdosa, Tuhan Yesus telah menunjukkan kasih-nya kepada kita di salib (Rm. 5:8).
Allah Bapa berkehendak menimpakan murka penghukuman-Nya atas dosa pada Putera Tunggal Bapa, supaya kita semua yang berdosa ini bisa mengalami pengampunan sebagai anak-anak Allah. Dari antrian menuju kebinasaan, sekarang kita sedang mengantri menuju kemuliaan. Kasih Allah ini melampaui segala pengetahuan (Ef. 3:18-19).
Kita bukanlah pusat dari alam semesta. Kita hanyalah sebutir debu dalam alam semesta ini (Mzm. 103:13-14). Tetapi demi kita yang tidak ada artinya ini, Tuhan Yesus rela mati (Flp. 2:6-8). Percayalah kepada Tuhan Yesus dan bagikanlah kasih-Nya itu kepada orang-orang di sekitar kita. Amin.
REFLEKSI
Allah memiliki kasih yang kudus (holy love) dan murka yang kudus (holy wrath), tetapi bukan murka yang penuh kasih (loving wrath) atau kasih yang penuh murka (wrathful love) (R.C. Sproul)
PERTANYAAN DISKUSI
- Apa saja keterbatasan atau kekurangan kasih yang diberikan oleh manusia? Bagaimana perbandingannya dengan kasih yang dinyatakan Allah dalam Alkitab?
- Apa yang dapat Anda lakukan kepada orang-orang tertentu di sekitar Anda untuk mewujudkan kasih seperti yang Allah tunjukkan itu?
REFERENSI
16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. 17 Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. (Yoh. 3:16-17)
36 Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya. (Yoh. 3:36)
18 Sebab murka Allah nyata dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman. 19 Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka. (Rm. 1:18-19)
Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, (Rm. 3:23)
Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. (Rm. 6:23)
6 Merataplah, sebab hari TUHAN sudah dekat,
datangnya sebagai pemusnahan dari Yang Mahakuasa.
13 Sebab itu Aku akan membuat langit gemetar,
dan bumi pun akan bergoncang dari tempatnya,
pada waktu amarah TUHAN semesta alam,
dan pada hari murka-Nya yang menyala-nyala. (Yes. 13:6, 13)
Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. (Rm. 5:8)
18 Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, 19 dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah. (Ef. 3:18-19)
13 Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya,
demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.
14 Sebab Dia sendiri tahu apa kita,
Dia ingat, bahwa kita ini debu. (Mzm. 103:13-14)
6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, 7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. 8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. (Flp. 2:6-8)