Ibadah Umum II, 9 Februari 2025. Oleh: Pdt. Michael Teng.
Bill Hybels berkata: “Tidak ada yang seperti gereja ketika gereja berfungsi dengan baik! Gereja mengubah kehidupan, hati demi hati, jiwa demi jiwa, hidup demi hidup. Gereja adalah agen misi penyelamatan dari Tuhan. Umat percaya diperlengkapi, Injil diberitakan, yang hilang ditemukan, yang miskin dilayani, yang kesepian dirangkul ke dalam komunitas, dan Allah-lah yang dipuji karenanya.” Gereja yang berfungsi dengan benar melebihi sekolah, pemerintah, serta rumah sakit terbaik karena gereja memberitakan kekekalan. Gereja adalah harapan dunia!
Ada beberapa petunjuk penting dalam bagian ini tentang bagaimana gereja bisa menjadi harapan dunia. Pertama, gereja yang disatukan oleh darah Kristus. Jemaat Efesus berasal dari latar belakang yang beragam. Baik Yahudi maupun non-Yahudi. Tetapi, semua dipersatukan oleh darah Kristus (ay. 11) dan akan mengalami syalom/damai (ay. 12-14). Oleh sebab itu, jangan menjadi gereja yang menonjolkan perbedaan. Tetapi, tonjolkanlah kesatuan di dalam Kristus.
Kedua, gereja yang hangat sebagai satu keluarga Allah (ay. 19). Inilah dampak dari syalom yang kita terima. Kita bukan lagi orang asing dan pendatang, tetapi dijadikan satu keluarga. Oleh sebab itu, gereja bukan tempat untuk sekadar beribadah, tetapi tempat untuk bertemu keluarga.
Marilah di dalam gereja kita saling mengasihi dengan kasih Tuhan. Gereja yang seperti ini akan menjadi harapan dunia. Amin.
REFLEKSI
Sangat esensial bagi gereja untuk memahami diri mereka sebagai suatu institusi yang didirikan untuk kemuliaan Tuhan (John F. MAcArthur)
PERTANYAAN DISKUSI
- Jika gereja adalah harapan dunia, mengapa tampaknya banyak orang yang tidak tertarik untuk datang ke gereja? Mengapa bisa demikian?
- Apakah ada kebutuhan masyarakat yang bisa dilayani oleh gereja Anda? Doakan dan libatkan orang-orang di gereja Anda untuk memulainya.
REFERENSI
11 Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu—sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya ”sunat”, yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia,— 12 bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia. 13 Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu ”jauh”, sudah menjadi ”dekat” oleh darah Kristus. 14 Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan, 15 sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, 16 dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu. 17 Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang ”jauh” dan damai sejahtera kepada mereka yang ”dekat”, 18 karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa. 19 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, 20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. 21 Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan. 22 Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh. (Ef. 2:11-22)