Akulah Kebangkitan dan Hidup (Yoh. 11:1-7, 17-26)

Ibadah Umum I, 7 April 2024. Oleh: Ev. Lim Hendra.

Di dalam hidup ini, ada banyak hal yang sulit untuk kita pahami. Misalnya seperti apa yang dialami oleh Maria dan Marta. Ketika Lazarus, saudara mereka, sakit, Tuhan Yesus justru sengaja menunda kedatangan-Nya ke kampung Lazarus (ay. 6). Setelah Lazarus meninggal dan melihat Tuhan Yesus baru datang saat itu, mereka menjadi getir dan kecewa (ay. 21).

Tuhan Yesus memang mengasihi mereka, termasuk Lazarus (ay. 5). Tetapi, Tuhan mengasihi anak-anak-Nya bukan dengan cara memberikan apapun yang paling diinginkan, tetapi apa yang paling diperlukan. Itulah yang Tuhan Yesus lakukan. Dengan menunda kedatangan-Nya, Dia dapat menyatakan kemuliaan-Nya dengan membangkitkan Lazarus (ay. 4, 14-15). Pengalaman dan pengenalan yang penuh dan utuh akan Tuhan, itulah yang sebenarnya paling diperlukan.

Perhatikan satu fakta penting dalam kisah ini, yaitu Tuhan Yesus masygul (TB) atau kesal (TB2) (ay. 33, 38). Hal itu terjadi karena orang-orang meragukan bahwa Dia sanggup melakukan mukjizat. Jadi, di dalam pergumulan iman kita, jangan sampai kita meragukan kuasa dan kasih-Nya. Paskah yang baru kita peringati hendaknya memperkokoh kepercayaan ini.

Ada tiga hal yang dapat menjadi respons kita. Mari kita diteguhkan bahwa: Tuhan tahu (ay. 6, 11, 23), Tuhan mampu (ay. 41-44), dan Tuhan mau supaya kita percaya dan menyaksikan-Nya. Amin.

REFLEKSI

Hasrat Allah yang meluap adalah menyatakan seberapa bernilainya kemuliaan-Nya (John Piper)

PERTANYAAN DISKUSI

  1. Apa saja yang mungkin terjadi ketika apapun yang kita inginkan dipenuhi Tuhan?
  2. Bagaimana kebangkitan yang Tuhan janjikan dapat berdampak dalam kita menjalani kehidupan ini?

REFERENSI

1 Ada seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di Betania, kampung Maria dan adiknya Marta. 2  Maria ialah perempuan yang pernah meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya. 3  Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus: “Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit.” 4  Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: “Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan.” 5  Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya dan Lazarus. 6  Namun setelah didengar-Nya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Ia berada; 7  tetapi sesudah itu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: “Mari kita kembali lagi ke Yudea.”

17 Maka ketika Yesus tiba, didapati-Nya Lazarus telah empat hari berbaring di dalam kubur. 18  Betania terletak dekat Yerusalem, kira-kira dua mil jauhnya. 19  Di situ banyak orang Yahudi telah datang kepada Marta dan Maria untuk menghibur mereka berhubung dengan kematian saudaranya. 20  Ketika Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di rumah. 21  Maka kata Marta kepada Yesus: “Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati. 22  Tetapi sekarangpun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya.” 23  Kata Yesus kepada Marta: “Saudaramu akan bangkit.” 24  Kata Marta kepada-Nya: “Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman.” 25  Jawab Yesus: “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, 26  dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” (Yoh. 11:1-7; 17-26)

33 Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata: (Yoh. 11:33)

Maka masygullah pula hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu. (Yoh. 11:38)

41 Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: ”Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. 42 Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” 43 Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: ”Lazarus, marilah ke luar!” 44 Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: ”Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi.” (Yoh. 11:41-44)

About the author

Leave a Reply