Ibadah Minggu, 28 November 2021 (Pagi)
Oleh Pdt. Rahmiati Tanudjaja (STT SAAT Malang)
Iman mencakup tiga hal: pengetahuan tentang siapa dan apa, pemahaman tentang siapa dan apa yang diketahui, penerimaan dan penerapan dari apa yang diketahui dan dipahami. Jika iman kita salah, maka pengharapan kita pun akan salah. Oleh sebab itu, sangat penting bagi kita untuk beriman dengan benar. Iman yang benar didasarkan pada firman yang dinyatakan oleh Tuhan (ay. 1).
Jika kita melihat apa yang dialami oleh para tokoh iman dalam Ibrani 11, maka kita bisa berkesimpulan bahwa Allah tidak selalu memberi kelepasan dari penderitaan. Namun seperti Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, mereka tetap teguh imannya pada Tuhan walaupun tidak tahu apakah Allah akan melepaskan mereka dari penderitaan (Dan. 3:17-18).
Orang-orang yang beriman tahu bahwa mereka menganggap dunia ini ibarat “sampah,” yang tidak ada artinya dibanding hidup kekal yang dijanjikan Tuhan (Flp. 3:8; Yoh. 3:16, 18). Hidup kekal bukan semata lepas dari murka Allah, sehingga kita berharap akan hidup aman-aman saja di dunia ini. Karena kita sama-sama berada di dalam dunia yang telah jatuh dalam dosa, maka kita tetap bisa mengalami penderitaan. Apa yang dijanjikan Tuhan adalah kekuatan sehingga kita mampu menghadapi kesulitan sebesar apapun (Rm. 8:38-39).
Sebagai anak Tuhan yang hidup dalam anugerah, kita merasakan Tuhan adalah segala-galanya. Kita tidak lagi berpusat pada diri sendiri. Misalnya, memahami Maleakhi 3:10 bukan untuk mendapat berkali lipat. Tetapi, walaupun Tuhan tidak membuka “tingkap langit,” kita tetap merasa puas asalkan bersama Tuhan. Kristus lebih mulia dibanding segala-galanya (Kol. 3:1-4).
Dunia ini sementara, sedangkan kita telah dijanjikan hidup kekal. Oleh sebab itu, fokuskanlah pikiran kita pada Tuhan (1Tes. 5:9-11; 1Kor. 15:58). Namun demikian, dari sekarang ini kita harus memupuk relasi dengan Tuhan. Amin.
REFLEKSI
Iman yang sejati tidak menahan-nahan. Itu berarti menaruh setiap harapan dalam kesetiaan Tuhan terhadap janji-janji-Nya (Francis Chan)
PERTANYAAN UNTUK DIRENUNGKAN
- Apa bedanya cara penyelesaian masalah yang dilakukan oleh orang yang beriman kepada Tuhan dengan yang tidak? Apa akibatnya?
- Apakah Anda yakin telah memiliki iman yang benar kepada Tuhan? Jelaskan alasannya. Jika belum, apa yang bisa Anda lakukan untuk memperbaikinya?
AYAT ALKITAB TERKAIT
1 Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. 2 Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita. 3 Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat. (Ibr. 11:1-3)
38 Dunia ini tidak layak bagi mereka. Mereka mengembara di padang gurun dan di pegunungan, dalam gua-gua dan celah-celah gunung. 39 Dan mereka semua tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, sekalipun iman mereka telah memberikan kepada mereka suatu kesaksian yang baik. 40 Sebab Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita; tanpa kita mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan. (Ibr. 11:38-40)
17 Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; 18 tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu.” (Dan. 3:17-18)
Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, (Flp. 3:8)
16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. 18 Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. (Yoh. 3:16, 18)
38 Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, 39 atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. (Rm. 8:38-39)
Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan. (Mal. 3:10)
1 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. 2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. 3 Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. 4 Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamupun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan. (Kol. 3:1-4)
9 Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, 10 yang sudah mati untuk kita, supaya entah kita berjaga-jaga, entah kita tidur, kita hidup bersama-sama dengan Dia. 11 Karena itu nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah kamu seperti yang memang kamu lakukan. (1Tes. 5:9-11)
Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia. (1Kor. 15:58)