Ibadah Tutup Tahun, 31 Desember 2023. Oleh: Pdt. Daud Soesilo.
Yesaya adalah seorang nabi yang sekaligus juga pujangga sehingga banyak menulis dalam bentuk puisi. Dia melayani di Yehuda, yang saat itu mendapat tekanan dari bangsa asing. Ada tiga hal yang dapat kita pelajari dari bagian ini.
Pertama, nubuatan bahwa sejarah akan mencapai tujuannya, yaitu transformasi di mana tidak ada lagi konflik (ay. 4, alat-alat perang diubah menjadi alat pertanian). Masa depan adalah milik Tuhan. Jadi, jika ingin berjalan dalam kedamaian, berjalanlah dalam terang Tuhan. Di Sion (Yerusalem), Tuhan hadir dan firman disampaikan.
Kedua, Tuhan seperti apa yang dinyatakan. Tuhan sebagai Guru, Hakim, dan Penengah. Sebagai Guru, Dia mengajar (ay. 3). Sebagai Hakim dan Penengah, Dia menyelesaikan perselisihan antarbangsa (ay. 2-4). Kita yang ingin turut berpartisipasi dalam visi pemerintahan Allah juga harus seperti itu, misalnya sebagai mediator atau penengah.
Ketiga, ada dimensi internasional atau universal. Jika semua bangsa mendengar firman Tuhan, maka perdamaian akan dihasilkan. Kemudian, dari ranah internasional, perdamaian ini akan menjalar ke pribadi (Mi. 4:4).
Perpindahan tahun membawa harapan dan kecemasan. Tetapi marilah kita menjalani cara hidup yang sesuai dengan terang Tuhan, yaitu ajaran-ajaran-Nya dalam Alkitab (ay. 5). Sehingga, kita tidak tergelincir pada hal-hal yang tidak benar. Amin.
REFLEKSI
Tidak cukup bagi seorang Kristen untuk berjalan di dalam terang hati nuraninya, tetapi dalam terang yang lebih kuat, yaitu terang Tuhan (Oswald Chambers)
PERTANYAAN DISKUSI
- Bagaimana ciri-ciri gereja secara praktis yang seturut dengan visi pemerintahan Allah?
- Apakah Anda telah berjalan dalam terang Tuhan? Bagaimana Anda mengukurnya?
REFERENSI
1 Firman yang dinyatakan kepada Yesaya bin Amos tentang Yehuda dan Yerusalem.
2 Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir:
gunung tempat rumah TUHAN
akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung
dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit;
segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
3 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata:
”Mari, kita naik ke gunung TUHAN,
ke rumah Allah Yakub,
supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya,
dan supaya kita berjalan menempuhnya;
sebab dari Sion akan keluar pengajaran
dan firman TUHAN dari Yerusalem.”
4 Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa
dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa;
maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak
dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas;
bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa,
dan mereka tidak akan lagi belajar perang.
5 Hai kaum keturunan Yakub,
mari kita berjalan
di dalam terang TUHAN!
(Yes. 2:1-5)
Tetapi mereka masing-masing akan duduk di bawah pohon anggurnya
dan di bawah pohon aranya dengan tidak ada yang mengejutkan,
sebab mulut TUHAN semesta alam yang mengatakannya. (Mi. 4:4)