Ibadah Umum I, 7 Januari 2024. Oleh: Bpk Daniel Soesilo.
Banyak orang suka meneladani orang-orang yang berhasil dalam hidupnya. Namun bagi orang Kristen, Yesus adalah teladan tertinggi bagi hidup kita. Ada tiga hal yang dapat kita pelajari dari bagian ini.
Pertama, memiliki pola pikir yang sama dengan Yesus (ay. 1-2). Dalam pasal kedua ini, Paulus mendorong jemaat Filipi untuk merespons berkat-berkat yang telah mereka terima dari Kristus, yang telah dijelaskan dalam pasal pertama. Karena telah diselamatkan oleh Yesus, Paulus meminta mereka untuk memiliki pola pikir yang sama dengan Yesus. Misalnya, memperlakukan orang lain seperti yang dilakukan Yesus.
Kedua, menganggap orang lain lebih penting (ay. 3-4). Kita tidak boleh memperlakukan sesama secara egois. Belajarlah dari Yesus, yang bisa memperoleh apapun di dunia ini namun justru hidup dengan memperhatikan keselamatan dan kepentingan orang-orang di sekitarnya.
Ketiga, teladan Yesus tentang kerendahan hati (ay. 5-11). Walaupun adalah Tuhan dan Raja di atas segala raja, Yesus tidak mau menduduki takhta duniawi, tetapi justru menjadi sama dengan manusia. Dia menunjukkan bagaimana menjadi seorang yang rendah hati dan memperlakukan sesama.
Jejak siapakah yang akan Anda ikuti, terutama di tahun 2024 ini? Pilihlah apakah kita akan mengikuti jejak orang-orang yang memuaskan ambisi pribadi atau jejak Yesus. Amin.
REFLEKSI
Tindakan dan teladan Kristus adalah perintah bagi kita semua untuk dilakukan (John Wycliffe)
PERTANYAAN DISKUSI
- Siapakah orang yang selama ini menjadi teladan bagi hidup Anda (selain Yesus)? Apakah pelajaran hidup yang selaras ataupun yang tidak dengan Alkitab?
- Apakah yang bisa Anda lakukan untuk memperhatikan kepentingan orang lain di sekitar Anda saat ini?
REFERENSI
1 Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan, 2 karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, 3 dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; 4 dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. 5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, 6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, 7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. 8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. 9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, 10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, 11 dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa! (Flp. 2:1-11)