Berlari dalam Perlombaan Iman (Ibr. 12:1-2)

Ibadah Umum II, 23 September 2022

Oleh: Pdt. Christian Sulistio

Hidup sering digambarkan seperti roda yang berputar. Kadang di atas, kadang di bawah. Namun bagi penulis surat Ibrani, kehidupan orang-orang Kristen seperti lomba lari maraton (jarak panjang). Tujuannya bukan untuk saling mengalahkan, tetapi setiap orang percaya diharapkan akhirnya memasuki garis finis. Minimal ada dua hal yang bisa kita pelajari dari bagian ini.

Pertama, tanggalkanlah beban dan dosa dalam “perlombaan” ini (ay. 1). Para pelari maraton akan memakai pakaian dan perlengkapan yang seringan mungkin. Mereka juga akan menanggalkan semua rintangan. Demikian pula kita sebagai orang-orang Kristen harus menanggalkan nafsu kedagingan manusia lama kita (Rm. 6:22). Dalam kehidupan modern, itu juga termasuk gadget, permainan daring, atau film, yang semuanya menghalangi relasi kita dengan Tuhan dan sesama orang percaya.

Kedua, arahkan pandangan kita pada Kristus (ay. 2). Pelari yang baik akan fokus pada garis finis. Demikian pula kita harus melihat pada tujuan akhir kita, yaitu Kristus. Dengan karya salib-Nya, Dia telah membuka jalan bagi kita sehingga kita pasti bisa sampai “garis finis.” Teladanilah Kristus sebagai yang utama, barulah meneladani para pemimpin rohani pada saat ini. Dengan begitu, kita akan terhindar dari kekecewaan pada kelemahan-kelemahan manusia.

Kita mungkin akan mengalami banyak penderitaan dalam hidup kita. Tetapi, marilah kita terus berpaut pada Kristus, yang akan menguatkan kita sampai akhir hidup kita. Amin.

REFLEKSI

Allah tidak pernah menjanjikan perjalanan iman kita akan mudah, tetapi Dia menjanjikan bahwa pada akhirnya nanti pasti akan berharga (Max Lucado)

PERTANYAAN DISKUSI

  1. Apa yang terjadi ketika seseorang masih memiliki beban dan dosa yang memberatkan langkah iman mereka?
  2. Apa saja beban dan dosa yang masih memberatkan kehidupan iman Anda pada saat ini? Bagaimana komitmen Anda untuk menyingkirkannya?

REFERENSI

1 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. 2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. (Ibr. 12:1-2)

Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal. (Rm. 6:22)

About the author

Leave a Reply