Ibadah Umum II, 2 Oktober 2022
Oleh: Bpk. Tommy Indarto
Apa artinya ketika kita memutuskan untuk mengikut Tuhan Yesus? Dalam bagian ini, Tuhan Yesus memberikan dua gambaran tentang hal ini. Pertama, Tuhan Yesus menggambarkannya sebagai seseorang yang akan mendirikan sebuah menara pengawas (ay. 28-30). Orang tersebut tentu akan membuat anggaran terlebih dulu supaya pekerjaannya bisa selesai. Kedua, Tuhan Yesus menggambarkannya seperti seorang raja yang akan berperang (ay. 31-32). Raja tersebut tentu akan merundingkannya terlebih dulu dengan para penasihatnya.
Kedua gambaran tersebut menjelaskan bahwa keputusan untuk mengikut Tuhan Yesus harus dilakukan dalam kondisi sadar, tenang, tidak terburu-buru, dan dipikirkan dengan matang. Ada dua hal yang ditekankan oleh Tuhan Yesus. Pertama, seorang pengikut Kristus harus lebih mengasihi-Nya dibanding siapapun (ay. 26). Kedua, seorang pengikut Kristus harus mau memikul salib (ay. 27).
Apakah kita telah menjadi pengikut Kristus yang sadar dengan keputusan ini, atau hanya ikut-ikutan? Amin.
REFLEKSI
Tantangan terbesar dalam Kekristenan saat ini adalah para pengagum (fans) yang menganggap diri mereka Kristen namun tidak sungguh-sungguh menjadi pengikut Kristus. Mereka ingin sedekat mungkin dengan Kristus untuk mendapatkan keuntungan, namun tidak mau mendekat lebih jauh yang menuntut pengorbanan mereka (Kyle Idleman)
PERTANYAAN DISKUSI
- Apa yang akan terjadi ketika seseorang asal-asalan saja dalam memutuskan untuk menjadi pengikut Kristus?
- Apa yang menjadi pertimbangan Anda ketika memutuskan untuk mengikut Kristus? Apa pengaruhnya dalam kehidupan iman Anda?
REFERENSI
25 Pada suatu kali banyak orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Ia berkata kepada mereka: 26 “Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. 27 Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. 28 Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu? 29 Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang melihatnya, mengejek dia, 30 sambil berkata: Orang itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya. 31 Atau, raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang? 32 Jikalau tidak, ia akan mengirim utusan selama musuh itu masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian. 33 Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku. (Luk. 14:25-33)