“Berlomba” Sampai Garis Akhir (Ibr. 12:1-3)

Ibadah Umum I, 22 Januari 2023

Oleh: Pdt. Nyoman Widiantara

Perjalanan hidup kekristenan adalah perjalanan yang panjang. Titik start-nya adalah ketika kita percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Sedangkan titik finish-nya adalah ketika kita meninggal atau ketika Yesus datang kedua kalinya. Hidup kita harus berkenan bagi Tuhan sampai akhir (2Tim. 4:7; Rm. 12:1). Namun, bagaimana caranya?

Pertama, kita mempunyai banyak saksi (ay. 1a).  Saksi (contoh) bisa membuat kita lebih mudah menjalani perjalanan iman. Selain itu, ada Tuhan yang memperhatikan kita. Kedua, kita harus menanggalkan beban (ay. 1b). Seperti halnya pelari, kita harus berlari dengan bobot seringan mungkin. Beban bisa berupa dosa, gangguan relasi dengan orang, cap buruk dari orang lain, dan sebagainya. Tanggalkanlah semua itu. Ketiga, kita harus memandang pada Yesus (ay. 2-3). Apapun yang terjadi, jangan sampai kita menyerah. Dia jugalah yang akan terus menguatkan kita. Amin.

REFLEKSI

Ketekunan iman hingga akhir adalah bukti dari pertobatan yang sejati (Charles Spurgeon)

PERTANYAAN DISKUSI

  1. Perjalanan iman masing-masing orang tidak sama. Ada yang terlihat lebih mudah, ada yang luar biasa berat. Apakah dengan demikian berarti Tuhan pilih kasih? Jelaskan jawaban Anda.
  2. Apa yang harus kita lakukan ketika melihat saudara seiman yang tampaknya telah menyerah dalam perlombaan iman?

REFERENSI AYAT ALKITAB

1 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. 2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. 3 Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa. (Ibr. 12:1-3)

Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. (2Tim. 4:7)

Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. (Rm. 12:1)

About the author

Leave a Reply